CILEGON – Aksi unjuk rasa 212 yang akan berlangsung di Monas Jakarta, pada 2 Desember nanti diperkirakan akan berlangsung dengan jumlah massa yang lebih besar dibandingkan aksi bela Islam II pada 4 November lalu.
Bahkan ratusan personie gabungan baik dari Polisi, TNI, Dishub Cilegon, dan Satpol PP telah siap disiagakan disejumlah wilayah Kota Cilegon untuk mengantisipasi arus massa yang akan berdatangan baik dari Pulau Sumatera ataupun warga Cilegon sendiri.
Hingga saat ini, Rabu (30/11/) sejumlah Perusahaan Otobus (PO) antar kota antar provinsi (AKAP) yang berada di Kota Cilegon belum ada yang melaporkan bahwa unit busnya telah disewa untuk mengangkut massa aksi 212.
“PO bus yang ada diwilayah Terminal Merak dengan jurusan Merak-Jakarta seluruhnya ada 13 PO. Semuanya wajib melaporkan kepada terminal untuk penggunaan bus reguler menjadi non reguler seperti digunakan wisata atau dipesan untuk tujuan lainnya. Tapi hingga hari ini belum ada PO bus yang melaporkan kekita bahwa telah dipesan untuk menganggkut masa demo 212 itu,” ujar Kepala TTM, Roby Hidayat saat dihubungi Radar Banten Online, melalui telepone selular.
Walau tidak melarang, Robi mengimbau agar seluruh PO Bus diwilayahnya tidak melakukan pengangkutan massa untuk demo 212 nanti. Kata Roby, karena itu akan berdampak pada pelayanan penumpang karena berkurangnya armada bus.
“Kita tidak melarang, tapi kangan sampai TTM nantinya kekurangan bus. Kita hanya memberikan himbauan agar bus yang dipesan harus dikalkulasikan terlebih dahulu, karena kalau kita keberatan kita juga bisa untuk meminta agar bus tidak dipakai,” katanya.
Terpisah, Arif, pengurus PO Harapan Jaya agen bus jurusan Merak- Jawa Timur di wilayah Terminal Seruni Kota Cilegon mengaku berdasarkan PO induknya yang berada di TTM ia tidak menerima pesanan untuk menghantar massa demo 212. “Belum ada pesanan yang masuk. Karena terakhir dari PO kita yang dimerak melarang. Paling kita hanya siap untuk mengantarkan wisatawan kalau ada yang mau pesan dikita perharinya Rp. 4.500.000,” ujar Arif. (Riko)