Serapat-rapatnya bangkai ditutupi, pasti tercium juga. Seperti yang terjadi pada Jaja (46), nama samaran. Bermain api menjalin hubungan terlarang dengan janda anak dua, Jaja ketahuan dan dilaporkan tetangga kepada istrinya, sebut saja Noni (46). Gara-gara itu, kini Jaja menyandang status duda setelah diceraikan istrinya yang tidak diterima dimadu. Ada-ada saja nih, Bang Jaja.
Ditemui Radar Banten di Kecamatan Cikande, Jaja sedang duduk santai di warung sambil menyeruput secangkir kopi. Ketika diajak berbincang-bincang, Jaja tak malu untuk menceritakan masa lalunya yang pahit sepahit empedu.
“Padahal sudah cari aman, tetap saja ketahuan,” ujarnya cengengesan. Selingkuh itu enggak ada yang aman, dasar buaya.
Rumah tangga Jaja hanya bertahan lima tahun terhitung sejak 2010.
Padahal, pengakuan Jaja, pertemuan pertamanya dengan Noni sangat berkesan dan sulit untuk dilupakan. Jaja bertemu Noni saat keduanya menghadiri acara pengajian Maulid Nabi di Masjid. Sementara jamaah lain bergegas pulang usai acara, Jaja yang memang sudah kepincut dari awal mata memandang justru menghampiri Noni yang juga sudah memberi sinyal dari awal. Jaja pun memberanikan diri berkenalan dan berbincang sambil berjalan pulang.
“Bagaimana enggak kesengsem, Noni memang cantik, menarik, pokoknya aduhai deh dulu tuh,” pujinya. Dasar mata keranjang.
Tiba di rumah, Jaja tak bisa menghilangkan pikirannya terhadap Noni. Wajah sang pujaan hati terus terbayang, melayang di angan-angan. Maklum, Jaja langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Selain cantik, Jaja juga menilai Noni sebagai calon istri idaman Bang Haji Roma Irama, yaitu istri salihah.
“Selain cantik, Noni juga orangnya enggak sombong, pintar, dan rajin menabung. Tipe yang saya carilah,” akunya. Pastinya.
Jaja tak kalah menawan dan ditunjang postur tubuh ideal. Macho pokoknya, bukan mantan copet ya! Sejak perkenalan itu, keduanya melanjutkan hubungan mereka menjadi pertemanan. Seiring waktu, keduanya semakin intens berkomunikasi dan semakin dekat sampai akhirnya jadian.
Namun, hubungan mereka sempat terkendala orangtua Noni karena status Jaja yang saat itu masih pengangguran. Ayah Noni cuek terhadap sosok Jaja. Namun, Jaja tak menyerah. Ia tunjukkan kepada kedua orangtuanya kalau dia serius ingin meminang Noni.
“Akhirnya, saya dapat kerja jadi distributor pabrik air mineral,” terangnya. Syukur deh.
Sebulan kemudian, Jaja melamar Noni dan langsung mendapat persetujuan dari kedua orangtua. Hari bahagia itu pun tiba juga satu bulan kemudian. Pesta pernikahan digelar cukup sederhana, hanya mengundang saudara dan tetangga. Meski begitu, keduanya tak kuasa menahan rasa bahagia karena bisa bersanding di pelaminan.
Mengawali rumah tangga, mereka sementara tinggal di rumah orangtua mempelai wanita. Setahun kemudian mereka dikaruniai anak yang membuat hubungan keduanya semakin mesra. Jaja semakin semangat bekerja.
Hingga suatu hari, desakan ekonomi menambah keruh suasana rumah. Setiap Jaja pulang kerja, Noni sering mengeluh soal keuangan yang dianggap tak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sikap Noni itu pun membuat Jaja tertekan hingga merasa tak betah di rumah. “Pusing, pulang bukannya tenang malah nambah rungsing,” keluhnya. Sabar, Bang.
Hingga satu hari, Jaja curhat kepada teman kerjanya soal rumah tangganya yang tak lagi harmonis. Jaja akhirnya dikenalkan kepada saudara temannya yang berstatus janda, sebut saja Mona. Sejak perkenalan itu, Jaja langsung tertarik dan ingin mencoba berpetualang di lembah hitam. Sejak itu, Jaja mulai jarang pulang.
“Mending saya pulang ke rumah janda lebih bahagia daripada ke rumah istri ngomel mulu,” kesalnya. Bilang saja pengin tambah istri. “Tahu saja,” timpalnya. Dasar kadal.
Beberapa bulan berjalan, Jaja mampu menutupi perselingkuhannya dengan Mona. Namun, apa daya, kebohongan itu pun akhirnya terbongkar juga.
Noni yang curiga melihat Jaja jarang pulang ke rumah meminta tolong kepada temannya yang berprofesi sebagai tukang ojek untuk menjadi detektif, membuntuti Jaja pulang kerja. “Pas baru sampai rumah selingkuhan, ternyata istri sudah di belakang saya tuh, kena deh,” tukasnya.
Tentu saja keributan di antara keduanya tak terhindarkan. Noni yang terlanjur emosi langsung meminta cerai. Jaja yang malu karena banyak warga yang melihat pertengkaran itu memilih lari dari kenyataan.
“Saya kabur lewat kebun belakang rumah,” ujarnya.
Sebulan kemudian, Jaja dan Noni akhirnya bercerai. “Sekarang saya masih duda, tapi santai sajalah, nanti juga dapat istri lagi,” harapnya. Pede abis nih, Abang. (mg06/zai/ira)