SERANG – Agus Tri Prabowo pengusaha kaus lukis asal Kota Cilegon Banten yang beralamat di Tegal Cabe RT 01 RW 02 Kelurahan Citangkil Kota Cilegon Banten ini berhasil membuka mata bahwa kreatifitas seni yang sering dianggap goresan semata ternyata mempunyai nilai rupiah yang menjanjikan. Belum banyak orang yang membidik bisnis tersebut, dan peluangnya pun masih terbuka sangat lebar.
Agus mengungkapkan dalam sebulan pendapatannya berkisar hingga jutaan rupiah. Itu diluar pesanan-pesanan khusus seperti karikatur dan sepatu siluet.
“Awalnya dari iseng gambar gambarin temen yang minta gambar. Dan menurut teman-teman gambar saya menarik dan bagus. Lalu saya berinisiatif dengan memulai usaha membuat sketsa wajah dan karikatur, kemudian setelah berjalan saya lanjutkan dengan memulai melukis dengan media kaus,” katanya saat diwawancarai, Minggu (19/3).
Pria berusia 19 tahun ini bercerita, modal awal untuk membangun bisnis kaus lukis tersebut tidaklah besar. Hanya Rp 300 ribu. Namun dari jumlah modal tersebut, bisa dibayangkan keuntungan yang diperoleh bisa berkali lipat.
Dalam satu hari, dia bisa menerima rata-rata pesanan kaus lukis sebanyak tiga kaus dengan harga Rp 85-100ribu.
“Kalau harga siluet atau karikatur media kertas Rp 100 ribu tergantung tingkat kesulitan, namun jika media baju di banderol Rp 100 rb per kaus dan Rp 85 ribu untuk yang membeli lebih dari 1 kaus,” ujarnya
Selain itu, produk tersebut tak kalah diminati, baik oleh anak muda maupun orang tua. “Pelanggan bisa request mau lukisannya gimana,” katanya
Untuk memasarkan produk dilakukan berbagai cara. Mulai dari media sosial Instagram @pra.ketiga, Facebook, WhatsApp, dan Blackberry messenger serta dari mulut ke mulut.
Untuk memasarkan produk dilakukan berbagai cara. Mulai membuka lapak di Pasar Malam Ngarsopuro, Surakarta, hingga lewat Blackberry dan media sosial.
Mampu membuka usaha sendiri tidak membuat pria asal Kota Cilegon tersebut cepat puas. Masih ada satu keinginan lagi yang belum terwujud. Dia ingin memiliki kios dan menjadikan kaos lukis oleh-oleh wajib wisatawan.
“Ya, inginnya seperti itu. Saya tetap optimis, berpikir positif, dan berdoa. Yakin terwujud,” harapnya. (Wirda)