SERANG – Saat ini kebutuhan terhadap alat transportasi menjadi kebutuhan utama untuk menunjang segala aktivitas manusia. Tidak terkecuali bagi para penderita tuna rungu.
Ketua Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Yohana mengatakan, pihaknya berharap ada kepedulian pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi mereka, seperti misalnya Surat Izin Mengemudi (SIM) khusus.
“Selama ini kami selalu gagal jika membuat SIM di kepolisian. Mungkin karena kami tuli. Padahal kami sungguh-sunggu karena kami butuh,” kata Yohana dengan bahasa isyarat yang kemudian diterjemahkan oleh Rully saat ditemui di sela-sela peringatan Hari Tuli Internasional di alun-alun timur Serang, Minggu (27/9/2015).
Yohana menambahkan, alat transportasi sangat dibutuhkan oleh para penyandang tuna rungu untuk beraktifitas dan mencari nafkah. Banyak para penyandang yang berwirausaha untuk menghidupi dirinya maupun keluarga. “Ada yang kerja menjahit, sablon, dan usaha kerajinan-kerajinan. Ada yang sebagai pemilik, tapi ada juga yang ikut dengan orang lain,” kata Yohana.
Yohana pun menceritakan pengalamannya ditilang dengan suaminya yang juga penyandang tuna rungu. Yohana mengaku merasa takut, namun dirinya dengan sang suami tidak bisa pasrah karena setiap hendak membuat SIM selalu ditolak. Begitu juga dengan penyandang tuna rungu lain. (Bayu)