SERANG – Tim evakuasi dari PT Marga Mandalasakti kesulitan menarik badan truk yang mengalami kecelakaan di pintu keluar Serang Timur lajur enam. Kesulitan ini karena truk dalam kondisi penuh muatan batu split untuk penguruk tanah penuh memenuhi bak truk.
Sementara itu, mini bus Avanza plat nomor A 1254 WN yang sebelumnya tertimpa badan truk, sudah berhasil dievakuasi oleh petugas PT Marga Mandalasakti. “Truk masih kita upayakan. Tim kami masih kesulitan karena muatannya penuh,” ujar Operator PT Marga Mandalasakti, Diarso kepada radarbanten.co.id via sambungan telpon, Senin (2/11/2015) petang.
Baca Juga : Truk Hantam Avanza di Pintu Tol Serang Timur, Lalin Padat Merayap
Kondisi ini menurut dia membuat antrean cukup panjang terutama di arah keluar lajur empat dan enam lokasi kecelakaan terjadi. Padatnya pengguna jalan yang umumnya baru pulang dari beraktivitas kerja makin membuat antrean di lokasi makin panjang.
“Tapi kita sudah arahkan untuk keluar dari Serang Barat. Karena kalau dari Ciujung masih kejauhan, dan umumnya pengendara tidak mau karena kejauhan itu,” jelasnya.
Kejadian kecelakaan sendiri terjadi pukul 17.37 WIB. Hingga berita ini diturunkan pukul 19.19 WIB pihak PT MMS masih mengupayakan untuk menarik badan truk bermuatan batu split tersebut keluar dan tidak menghalangi lajur enam. “Masih kita upayakan walau sekarang antreannya masih cukup panjang,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan terjadi di lajur enam gerbang keluar Pintu Tol Serang Timur. Kali ini sebuah dum truk warna hijau dengan plat nomor A 9349 VL bermuatan batu split dari arah Cilegon menghantam pembatas jalan beberapa meter dari pintu tol. Tak hanya menghantam pembatas jalan, truk tersebut juga menghantam kendaraan Avanza warna silver plat nomor A 1254 WN yang sedang antre di depannya.
Sopir truk, Dedi Muhtar (45) warga Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang mengaku kesulitan mengendalikan truk yang dikendarainya karena mengalami rem blong. Ia mengaku sengaja menghantamkan truk yang dikendarainya ke arah pembatas jalan sebelah kanan untuk menahan laju truk yang cukup tinggi karena posisi turunan jalan. (Wahyudin)