TANGERANG – Ketua Tim Pemenangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief (Rano-Embay), Ahmad Basarah, meminta agar kader PDIP semakin memantapkan barisan untuk memangkan Pilgub Banten. Namun, kemenangan harus diraih dengan cara terhormat.
Hal itu disampaikan Basarah saat memberikan pengarahan di Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Kota Tangerang di Hotel Narita, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (14/11). Pada rangkaian konsolidasi ini turut hadir Ketua DPP PDIP Ribka Tjibtaning, Ketua Pemenangan Internal PDIP Mayjen (Purn) Tb Hasanudin, Ketua DPD PDIP Banten M Sukira, mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya (JB), dan calon wakil gubernur Embay Mulya Syarief.
“Mari kita saling menyatukan langkah dalam satu rampak barisan. Kalau ada masalah simpan di laci dulu agar kita terbuka pikiran dan tindakan karena prioritas kita memenangkan Rano-Embay,” seru Basarah disambut tepuk tangan.
Anggota DPR RI ini juga menyerukan semangat nasionalisme dan religiusitas yang menjadi salah satu corak pemikiran Soekarno sebagai peletak dasar ideologi bangsa. “Karena itu, pemilihan terhadap Haji Embay bukan barang baru. Pak Haji Embay adalah pilihan ideologis yang merepresentasikan keislaman yang nasionalis,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar terpilihnya Rano-Embay pada suksesi kepemimpinan lima tahunan di Banten menjadi modal untuk merealisasikan tujuan partai. “Pak Rano-Embay adalah perkakas. Bukan hanya oleh PDIP, tapi juga rakyat Banten. Perkakas untuk membebaskan dari kemiskinan dan kebodohan,” katanya.
Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Henri Zain mengatakan, soliditas pengurus dan menggerakkan mesin partai menjadi target rakercabsus. “Ketika mesin partai bergerak seoptimal mungkin maka bisa memenangkan Pilgub Banten,” katanya.
Embay Mulya Syarief menjelaskan bahwa PDIP ikut andil dalam pembentukan Provinsi Banten. Sebab, salah satu kader PDIP yang duduk di DPR RI ikut menggodok Undang-undang Pendirian Provinsi Banten. “Saya ingat Ibu Tugu Saraswati ikut membuat Undang-Undang Pendirian Banten, jadi PDIP punya andil besar dalam pembentukan Banten,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pilgub Banten harus menjadi momentum untuk kembali merebut kejayaan Banten. Sekaligus memperbaiki Banten dari keterpurukan. “Pada 2013 kita kena tsunami politik, saya kecewa, tapi alhamdulillah Pak Rano mulai melakukan pembenahan dan itu yang saya hargai,” katanya
“Dua tahun Banten berturut-turut disclamer, tapi alhamdulillah di bawah Kepemimpinan Pak Rano menjadi WDP. Jalan menuju kampung Pak JB yang dahulu yang harus ditempuh delapan jam, sekarang kita hanya dua jam,” sambung salah satu tokoh pendiri Banten ini.
Menurutnya, tidak ada lagi jalan lain untuk terus melakukan pembenahan tanpa saling menyalahkan. Semua harus punya kesadaran untuk melakukan perbaikan Banten yang bersih tanpa korupsi. “Korupsi adalah kejahatan yang harus kita lawan, makanya mari kita berjuang agar masyarakat bangkit,” katanya. (Supriyono/Radar Banten)