SERANG – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang, Senin (1/7). Sidak tersebut untuk memastikan sarana dan prasarana rumah sakit milik Pemkot Serang.
Dalam sidak itu, dewan menyatakan sarana dan prasarana RSUD masih kurang. Lantaran itu, pihaknya akan mendorong anggaran untuk pembangunan RSUD Kota Serang pada APBD tahun 2020 mendatang.
Wakil Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengatakan, pelayanan RSUD sudah baik, namun sarana dan prasarananya belum memadai. “Bahkan masih ada masyarakat Kota Serang yang bahkan belum mengetahui adanya RSUD Kota Serang,” kata Budi didampingi anggota komisi II DPRD Kota Serang Roni Alfanto di sela-sela sidak.
Dengan keterbatasan anggaran itu, ucap Budi, RSUD tidak bisa bekerja sama dengan BPJS dan menjadi boomerang bagi masyarakat. “Saya berharap kepada pemerintah daerah, khususnya kepala daerah agar ini menjadi skala prioritas, perhatian khusus, karena ini bersentuhan dengan masyarakat langsung,” kata Budi.
Ia menuturkan, untuk memastikan pembangunan sarana dan prasarana dapat terpenuhi dan RSUD bisa beroperasi secara maksimal. maka ia memastikan akan mendorong seluruh kebutuhan anggaran pembangunan RSUD di APBD 2020 mendatang.
“Kita sebagai wakil di DPRD wajib mendorong, tolong diingat kalau rumah sakit tidak sempurna nanti anggarannya saya gak mau tanda tangan karena ini penting bagi kemaslahatan manusia, kalau diperubahan kita gak ada anggarannya, di murni 2020.” tuturnya.
Hal yang sama dikatakan Roni Alfanto. Menurutnya, Pemkot harus menjadikan RSUD Kota Serang sebagai prioritas. Sebab, rumah sakit ini sangat dibutuhkan masyarakat. “Kami akan mendorong lewat anggaran agar bisa dipenuhi semua sarana. Karena kesehatan adalah bentuk layanan dasar kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Serang Ahmad Hasanudin mengakui masih ada sarana dan prasarana yang kurang seperti kamar jenazah, radilologi, ruang melahirkan dan beberapa sarana prasarana lain. Meski demikian, kata dia, dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) persyaratan rumah sakit tipe C sudah terpenuhi. “Sekarang kekurangan-kekurangan gedung dan alat-alat, jadi itu yang minta support dari bapak dewan mumpung kesini beliau, maka saya ajak keliling, tadi juga komit mudah-mudahan 2020,” katanya.
Ia mengatakan, kendala sarana dan prasarana terjadi karena kurangnya anggaran yang diberikan. Sehingga, untuk pembangunan awal didahulukan yang menjadi skala prioritas seperti rawat inap, poli-poli dan Instalasi Gawat darurat (IGD). “Saya pengennya dua tahun (badan Layanan Umum Daerah) BLUD,” ujarnya. (ADV)