SERANG – Usai mengalami kejadian tanah longsor, yang mengakibatkan tembok rumah bagian kamarnya ambrol, Jahroni (43) beserta keluarga takut tidur di rumahnya. Pasalnya, tebing setinggi tiga meter berada di samping rumahnya tersebut dikhawatirkan akan jebol kembali.
Paska longsor, Rabu (7/2) pukul 04;15 WIB kemarin, Jahroni (43), istrinya, Nafsiah (38) dan tiga orang anaknya tidak lagi tidur di kamarnya masing-masing. Dua kamar yang biasa menjadi tempat istirahat Jahroni dan anaknya, tepat berada di samping tebing yang mudah ambrol ketika intensitas hujan sedang tinggi.
Di atas tebing yang dibentengi dengan bebatuan ini terdapat rumah milik salah satu warga, Muhaimin. Setelah ambrol, sebagian tebing yang tersisa hanya tanah gembur bekas longsoran. Posisi dua rumah ini, sama-sama rawan.
“Saya, istri sama anak, nggak tidur di kamar. Masih takut. Apalagi ini (tembok bekas longsor-red) belum diperbaiki,” kata dia kepada Radar Banten Online, saat ditemui di Rumahnya, Kampung Kadupayung, Desa Balekencana, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Kamis (8/2).
Ia menjelaskan, beberapa saat terjadinya longsor, tim Satgas Mancak sudah berada di rumahnya untuk membereskan puing-puing reruntuhan. Menurutnya, Rabu malam kemarin, cuaca memang hujan deras. Ia bersyukur tidak menimpa dirinya dan istrinya. Dimana, longsor tepat menimpa kamarnya.
“Pagi itu suara gerudug aja. Pas saya senter ternyata longsor kena tembok kamar. Untungnya saya bangun sebelum longsor, jam empat pagi. Kalau belum bangun pasti kena, istri kena. Ini Alhamdulliah, nggak kenapa-napa. Makanya saya nggak mau tidur dulu di kamar,” ucapnya.
Kata Jahroni yang bekerja sebagai buruh ini, Tim dari BPBD Kabupaten Serang terus memantau peristiwa yang terjadi. Kemudian memberikan bantuan berupa logistic untuk Jahroni dan kelaurga. Kata dia, tembok yang rusak, belum diperbaiki. Hanya menggunakan terpal dari BPBD untuk menutupi tembok yang bolong.
Di tembok kamarnya, ada retakan panjang dan tembok sedikit melengkung ke depan. Ia khawatir, warga yang melewati rumahnya tertimpa tembok bekas longsor tersebut. “Kalau keamrin sih dihitung-hitung sama orang BPBD, kerugian sampai 10 juta. Bilangnya kata Kepala Desa, besok ada tim dari Kabupaten Serang mau cek rumah sama bekas longsoran,” terangnya.
Sebelumnya sempat diberitakan, Rabu (7/2) kemarin, hujan terus mengguyur sejak malam tadi, menyebabkan terjadinya longsor di Kampung Kadupayung, Desa Balekencana, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Satu rumah milik Jahroni rusak akibat pergerakan tanah yang labil. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com).