TANGERANG – Kesedihan mendalam juga dialami Sanusi (45). Warga RT 30, RW 15 ini kehilangan tiga kerabatnya dalam peristiwa tragis tersebut. Mereka adalah Sutrisna (35) dan istrinya, Rohini (32) serta kakaknya, Almah (48).
Sutrisna dan Rohini adalah pasangan suami istri yang menjadi korban dalam kebakaran dengan jumlah terbesar sepanjang tahun ini. Keduanya menempati posisi strategis di perusahaan tersebut. Sanusi sebagai mandor, sementara istrinya disebut-sebut sebagai orang kepercayaan bos PT Panca Buana Cahaya Sukses.
”Anaknya (Sutrisna dan Rohini-red) hampir saja jadi korban. Untungnya, Sutrisna nganterin anaknya ke rumah ibu saya setelah menjemput dari sekolah,” kata Sanusi saat menggelar tahlilan untuk mendoakan arwah ketiga kerabatnya di kediaman duka yang sebelahan dengan rumah Almah.
Kedua anak Sutrisna, Alvin (14) dan Isma (6), terlihat syok mengetahui orangtuanya terpanggang hidup-hidup di dalam gudang mercon itu. ”Alvin dan Isma sedang di kamar bersama tantenya,” ujar Sanusi.
Sanusi mengaku belum melihat langsung jenazah ketiga kerabatnya. Ia berencana akan mendatangi RS Kramat Jati untuk mengetahui hasil forensik tim DVI Mabes Polri.
”Mereka tidak punya ciri-ciri khusus, kecuali Mpok Almah yang menggunakan gigi palsu dan memakai kalung emas. Rohini juga pakai kalung dan jam, sementara Sutrisna cuma pakai jam tangan,” pungkasnya. (mg-05/RBG)