CILEGON – Badan Pelaksana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kantor Cabang Serang menyelenggarakan vokasi batch I untuk tiga jenis kelas yaitu pelatihan operator crane, operator forklift, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kelistrikan. Peserta berasal dari tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sejumlah perusahaan.
Total peserta yang mengikuti kegiatan tahap pertama ini sebanyak 49 orang. Terdiri dari 18 orang pelatihan operator crane, 16 orang pelatihan K3 Listrik, dan 15 orang pelatihan forklift.
Kegiatan yang bertempat di beberapa industri di Kota Cilegon ini merupakan kontribusi BPJAMSOSTEK untuk mengembalikan produktivitas peserta untuk kembali menggerakkan perekonomian dan menjaga kesejahteraan akibat PHK.
Satu-satunya peserta perempuan bernama Siti Nuraeni, yang ikut pelatihan operator crane. Ia yang belum lama ini diputus kontrak kerjanya di sebuah perusahaan logistik, mengaku bersyukur ikut pelatihan. Baginya, pelatihan vokasi dari BPJAMSOSTEK merupakan sebuah kesempatan bagus dan sebuah harapaan untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Para peserta pelatihan, jika lulus ujian praktik dan tertulis akan mendapatkan sertifikat class 1 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, sertifikat lembaga pelatihan kerja (LPK) dalam hal ini BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Serang bekerja sama dengan Kautsar Institute, serta mendapatkan lisensi dari Dinas Tenaga Kerja.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Serang Didin Haryono menjelaskan, piloting Vokasi Indonesia Bekerja diperuntukan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terkena PHK. Syarat maksimal usia 40 tahun, belum bekerja lagi, non-aktif terakhir maksimal dua tahun dengan iuran satu tahun terakhir lancar.
Didin menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan PT Kautsar Inti Prima (Kautsar Institute) menyelenggarakan program Vokasi Indonesia Bekerja yaitu pelatihan crane, pelatihan forklift, pelatihan K3 listrik, pelatihan alat berat, dan pelatihan barista.
Posisi 18 November hingga 21 November, peserta yang mendaftar sebanyak122 orang. “Minggu terakhir November akan dimulai batch 2 untuk pelatihan crane, forklift dan K3 listrik dengan peserta 15-20 orang per kelas,” ungkap Didin.
Tujuan diadakan Vokasi Indonesia Bekerja, lanjut dia, BPJAMSOSTEK ingin memberikan nilai lebih kepada korban PHK. “Dengan adanya pelatihan ini mereka menjadi punya keahlian. Peserta juga akan ikut ujian sertifikasi. Jadi selain sertifikasi dari Kemenaker, juga sertifikasi dari BNSP,” jelas Didin. (aas)