TANGERANG – Pemkot Tangerang tengah menyiapkan skenario new normal atau aktivitas normal yang baru pada kondisi pandemi covid-19. Skenario tersebut untuk mengantisipasi berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ketiga yang akan berakhir 31 Mei 2020 mendatang.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan telah meminta semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyiapkan penerapan tersebut.
“Kita minta semua OPD mempersiapkan kalau kebijakan new normal akan dilaksanakan,” ujar Arief di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (26/5).
Arief menambahkan, jelang persiapan new normal pihaknya akan melakukan sosialisasi bersama Satpol PP Kota Tangerang dan menyebar di seluruh pelosok. Tak hanya di daerah check point.
“Supaya masyarakat bisa lebih disiplin lagi, untuk konsep new normal, tidak jauh berbeda dengan penerapan PSBB sebelumnya” paparnya.
Arief berharap masyarakat siap menghadapi new normal dengan disiplin tinggi menjalani protokol kesehatan demi menghindari wabah COVID-19.
“Sekarang harus sudah mulai disosialisasikan, agar nantinya masyarakat benar-benar bisa disiplin secara mandiri,” ucapnya.
Dalam penerapan new normal ini, seluruh bidang akan beraktivitas seperti biasa seperti di perkantoran, pabrik, pusat perbelanjaan hingga sekolah.
“Yang membedakan, semua harus dalam lingkup protokol covid-19. Jaga jarak, pakai masker, melakukan disinfektan, supaya masyarakat tetap aman dan wabah bisa kita kendalikan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, new normal kembali digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah pandemi covid-19 yang kian meluas. Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk dapat hidup berdamai dengan covid-19. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Namun, perubahan ini ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19.
Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan skenario tatanan hidup baru (new normal) merupakan dampak dari covid-19 bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Beberapa hal yang harus dilakukan masyarakat dalam skenario tersebut sudah sejak lama dikenal. Sehingga ia berharap, dapat diimplementasikan tanpa banyak kendala.
“Jadi new normal ini adalah (sama dengan) peradaban kita yang lalu. Cuma dengan covid-19 ini, peradaban yang dianggap enggak up to date itu, sekarang jadi kehidupan baru dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ya seperti salaman kembali seperti ini (tanpa bersentuhan). Kemudian kebiasaan cuci tangan, dalam tradisi Islam itu (diajarkan) wudhu. Kemudian hubungan interpersonal sekarang ya harus disiplin lagi kita,” kata Benyamin, Selasa (26/5).
Meski bukan hal baru, ia berharap masyarakat Tangsel segera bisa kembali beradaptasi dengan tatanan tersebut yang menjadi bagian dari protokol kesehatan.
“Tidak bisa tiba-tiba membangun peradaban baru, harus dengan ketekunan dan kesabaran, serta harus dibiasain,” tambahnya.
Saat ini, Pemkot Tangsel sedang melakukan persiapan memberlakukan new normal yang sedang dalam tahap pembahasan oleh setiap organisasi perangkat daerah (ODP).
“Sedang dalam pembahasan oleh lintas OPD, dan nanti akan dikonsultasikan juga dengan para cendekia-cendekia dari perguruan tinggi,” katanya. (asp/rbnn)