SERANG – Tragis dan sadis. Bayi perempuan yang diduga kuat baru dilahirkan telah dibunuh. Kasus pembunuhan bayi dengan cara dibuang ini menggemparkan warga Kampung Kuranji, Desa Cakung, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Kamis (16/2).
Diperoleh informasi, mayat bayi perempuan tersebut kali pertama ditemukan mengambang di Sungai Cidurian oleh Supriyadi (30) ketika memancing ikan sekira pukul 08.00 WIB. Awalnya, warga Kampung Jatipulo, Desa Cakung, itu mengira sebuah boneka yang hanyut. Rasa penasaran membuat Supriyadi mendekati mayat bayi. Pemancing itu kaget saat mengetahui bahwa benda yang dikira boneka ternyata mayat bayi perempuan yang masih terlilit tali pusar. Supriyadi langsung melaporkan penemuannya kepada Asmad, Ketua RT di Kampung Kuranji. Kabar yang dibawa saksi langsung membuat warga Kampung Kuranji gempar. Temuan mayat bayi perempuan ini dilaporkan ke polisi. Kemudian oleh polisi, mayat bayi perempuan itu diangkat dari tumpukan sampah yang teronggok di pinggir Sungai Cidurian dan dibawa ke RS dr Dradjat Prawiranegara, Kota Serang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Gogo Galesung memperkirakan, bayi malang itu telah mengambang di Sungai Cidurian selama empat hari. “Kalau dari kondisi fisiknya, bayi ini terlahir prematur,” katanya.
Berkaca pada kasus serupa yang terjadi sebelumnya, Gogo menduga kuat, bayi perempuan itu dibunuh karena terlahir dari hasil hubungan pasangan tidak sah dan bukan dari Kampung Kuranji. “Kemungkinan dari daerah lain. Aliran sungai itu berasal dari daerah (Kabupaten-red) Lebak dan bermuara ke laut Tanara (Kabupaten Serang-red). Kita akan tetap selidiki dan diharapkan segera terungkap,” ujarnya.
Penemuan bayi perempuan di Sungai Cidurian ini, diakui Gogo, merupakan kasus kedua di wilayah hukum Polres Serang. “Sebelumnya ada di daerah Cikande,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Banten Iip Syafrudin menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima tiga laporan kasus pembunuhan bayi selama Januari hingga Februari 2017. “Dua kasus ada di Tangerang dan satu kasus di Lebak. Semuanya ditemukan telah meninggal dunia,” ungkapnya.
Iip juga menegaskan, dari semua kasus serupa yang dilaporkan ke LPA Provinsi Banten, mayoritas merupakan bayi hasil hubungan pasangan tidak resmi. “Ada juga yang resmi, tapi orangtuanya tidak menginginkan. Itu pernah ada kasus pada 2016,” ujarnya. (Merwanda/Radar Banten)