Surya yang meski berkulit hitam, memiliki wajah yang tampan dan postur tubuh tinggi kekar. Maklumlah, ia bekerja sebagai pekerja konstruksi pembangunan jalan. Kendati demikian, banyak orang yang suka pada Surya karena sikapnya ramah.
Sedangkan Minah sih katanya cantik dan patut diperjuangkan. Perempuan berwajah ala-ala gadis desa di Pandeglang itu, bagi Surya sangat menarik. “Dia cantik banget, orangnya juga baik dan bisa ngurus rumah,” katanya.
Saat hendak menghalalkan hubungannya, Surya dapat kabar kalau ada proyek pembangunan jalan di Sumatera dan ia diimingi upah yang lumayan, jika ikut bekerja bersama bos dan rekan-rekannya. “Awalnya hanya dikontrak enam bulan, tapi ada perpanjangan kontrak hingga dua tahun,” ujarnya.
Terpisah jauh dengan Minah, membuat Surya sering rindu. Hubungan mereka hanya tersambung lewat telepon, selama itu, Minah tidak pernah mengeluh soal hubungan mereka, semua seolah terasa biasa. Tak ada kabar buruk apapun yang Surya terima.
Tapi saat Surya pulang kampung, ia merasa ada berbeda dari sikap keluarganya. Apalagi, saat Surya mengatakan kalau mau ke rumah Minah, semua anggota keluarga melarang dan memintanya untuk di rumah saja.
Surya merasa curiga, dan akhirnya rasa penasaran itu pun terbukti saat ia mulai ketemu dengan teman-teman. Awalnya mereka tak mau jujur, tapi karena iba, Surya diajak ke pasar. “Saat lihat Minah lagi jaga toko sayuran, perutnya buncit, hamil, dia nikah sama bos sayuran,” kata Surya.
Berdasarkan informasi dari teman-temannya, kabar pernikahan Minah memang sengaja dirahasiakan dari Surya, mereka takut kalau ia bakal tak sanggup menerima keadaan dan tidak fokus bekerja. “Selama ini Minah juga enggak pernah cerita,” ungkapnya.
Ya ampun sabar ya, Kang. (drp/alt)