Thierry Henry adalah legenda Prancis. Gelar itu layak disematkan jika menilik deretan trofi dan pencapaian individunya bersama timnas Perancis. Selain ikut andil membawa Les Bleus -julukan timnas Perancis- meraih gelar Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, Henry juga masih tercatat sebagai top scorer sepanjang masa. Total, pria yang akrab disapa Titi itu sudah mengoleksi 51 gol dalam 123 laga bersama Prancis.
Namun, saat Prancis bentrok melawan Belgia di semifinal Rabu dini hari lusa (11/7), Titi harus dimusuhi. Ini karena Titi memilih berada di kubu Belgia. Ya, sejak Agustus 2016, Titi telah mendampingi Roberto Martinez sebagai asisten pelatih Belgia. Para penggawa Les Bleus pun siap meluapkan kekecewaannya kepada Titi Rabu lusa.
“Saya sebetulnya lebih menyukai jika dia (Henry-red) bersama kami dan memberikan saran kepada saya,” ucap penyerang Prancis Olivier Giroud seperti diberitakan Goal, Minggu (8/7).
Giroud menjadikan keberadaan Henry di pihak Belgia sebagai motivasi. Apalagi selama perhelatan Piala Dunia 2018 ini, pemain 31 tahun itu belum berhasil mencetak gol. “Saya sama sekali tidak cemburu kepada Belgia dengan keberadaan Thierry. Malah saya semakin tersemangati menunjukkan kalau Titi ada di kamp yang salah,” tutur Giroud lagi.
Sama seperti Giroud, bek kanan Benjamin Pavard juga menghormati keberadaan Henry di kubu Belgia. Bek VfB Stuttgart itu mengatakan keberadaan Henry tidak lantas membuatnya gentar jelang semifinal pertama Perancis sejak Piala Dunia 2006 itu.
“Semuanya mengenal Henry dan sumbangsihnya yang besar buat Perancis. Namun, ketika kami berseberangan, ada baiknya kami memikirkan soal pertandingan semifinal ini saja,” kata Pavard kepada Goal.
Sebaliknya, Roberto Martinez meyakini keberadaan Henry dalam jajaran kepelatihannya akan menjadi pembeda. Pengalamannya sebagai salah satu penyerang terbaik Premier League, top skor Perancis, juga menjadi bagian sukses Perancis di Piala Dunia 1998 serta Euro 2000 akan menjadi inspirasi penting bagi Eden Hazard dkk.
“Dia (Henry- red) memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menang dalam satu turnamen. Dan itu merupakan sesuatu yang tak ternilai harganya untuk mendobrak masalah mental yang membelenggu selama ini,” ujar Martinez.
Pelatih berusia 44 tahun itu merujuk bukti kontribusi Henry di skuatnya. Henry dinilai sukses mematangkan Romelu Lukaku di lini depan Belgia.
Lukaku mengakui jika Henry memberinya pengaruh yang sangat besar ketika tampil buat Belgia. Lukaku menulis di The Players’ Tribune, bahwa bersama Henry di Piala Dunia adalah satu anugerah. Jika dulu hanya mengagumi Henry dari program Match of the Day milik BBC, kini Lukaku berdiskusi secara langsung dengannya.
“Saya berdiri bersama seorang legenda. Dia memperluas wawasan saya, mengajari saya tentang bagaimana berlari untuk menemukan ruang di lini belakang seperti yang dilakukannya dahulu,” demikian testimoni Lukaku tentang sosok Henry. (jpg/alt/ags/RBH)