TANGERANG – Empat kesebelasan dipastikan lolos ke babak semifinal Kompetisi Sepakbola Antar Klub Anggota Askab PSSI Tangerang 2019 atau yang dikenal dengan sebutan Liga Askab 2019. Keempatnya adalah Bhayangkara Tigaraksa Football School (BTFS), Porsap Patrasana Kresek, 24 Cafe Sepatan dan Pakuhaji Selection.
Keempat klub ini lolos usai menang atas lawan-lawannya di babak perempat final atau 8 Besar yang dilangsungkan di Stadion Mini Cisauk dan Stadion Mini Sukadiri, Minggu (8/12) sore. Di Cisauk, BTFS menang 4-2 lewat drama penalti atas Perseba Balaraja pada pertandingan pertama. Di pertandingan lainnya Porsap Patrasana Kresek menang tipis 1-0 atas Doea Citra Raya BP.
Di Sukadiri, 24 Cafe harus berjuang hingga adu penalti sebelum menaklukkan Persinaga Teluknaga dengan skor 4-3. Sedang Pakuhaji Selection mampu mengalahkan Persira Rajeg dengan skor tipis 1-0. Hasil ini membuat keempatnya akan bertemu secara silang pada laga di Stadion Mini Cisauk, Minggu (15/10) sore.
BTFS akan bertemu 24 Cafe pada laga pertama sedang Porsap jumpa Pakuhaji Selection. Jalannya pertandingan pertama di Stadion Mini Cisauk antara Perseba Balaraja kontra BTFS membuat tim jawara Piala Gubernur 2017 terhenti usai kalah lewat drama penalti.
Laga ini berlangsung seru sepanjang 2 x 40 menit, kedua tim silih berganti melakukan serangan sayang tak ada gol yang tercipta. Sesuai aturan laga diteruskan dengan adu tendangan penalti. Sayangnya dua penendang klub juara Piala Gubernur 2017, Perseba yakni Sumantri dan M. Husni gagal menjalankan tugasnya. Sementara empat penendang BTFS mampu menjalankan tugasnya.
Pemilik klub BTFS Endang Sutisna mengaku senang dengan hasil yang dicapai oleh Tubagus Satya dkk. Hasil ini merupakan pencapaian terbaik klub binaannya lantaran di awal kompetisi mereka tak mematok target apapun selain partisipasi.
“Bersyukur awalnya kami tidak punya target semifinal, kunci kami meraih kemenangan adalah semangat dari pemain yang termotivasi lolosnya Persita ke Liga 1. Pemain berharap mereka dilirik untuk bisa membela tim Persita di kompetisi Elite Pro (U-20, U-18 dan U-16),” ucap Endang.
Pada pertandingan kedua di Cisauk, Porsap Patrasana Kresek mampu memaksimalkan stamina pemain untuk bisa mengalahkan Doea Citra Raya BP. Klub yang dibesut Ismail mampu menang tipis dengan skor 1-0 setelah Eep Saepullah mencetak gol di penghujung laga yakni menit 80.
“Doea Citra Raya tampil bagus malah menguasai pertandingan, tapi anak-anak punya fighting spirit dan stamina yang lebih baik di banding lawan. Mereka mampu tampil stabil dan memaksimalkan peluang menjadi gol saat lawan sudah lelah,” ujar Ismail.
Hasil nyaris serupa terjadi pada pertandingan di Sukadiri. Pada pertandingan pertama 24 Cafe yang bertemu Persinaga harus dilalui lewat drama penalti usai kedua tim berbagi skor 0-0 di 80 menit waktu normal.
Saat penalti dua eksekutor Persinaga yang dibesut Fillian Koswara gagal menjalankan tugas. Sementara 4 algojo 24 Cafe mampu menyarangkan bol ke gawang Samsul.
Di pertandingan kedua antara Pakuhaji Selection kontra Persira Rajeg juga terjadi laga seru dan ketat. Jual beli serangan akhirnya mampu dimenangkan oleh Pakuhaji Selection lewat gol tunggal pada laga tersebut yang dibuat Diki Ariansyah di menit 32.
“Alhamdulillah kami
bisa meraih kemenangan walau kami akui laga cukup berat karena lapangan becek.
Tapi pemain mampu menjalankan skema permainan yang saya ingin terapkan,
mudah-mudahan di laga semifinal nanti pemain lebih mampu menjalankan instruksi
lebih baik lagi karena kondisi lapangan (Cisauk) yang lebih bagus,” jelas
Egi Hermawan Pelatih Pakuhaji Selection. (apw/nda)