SOSOK kakek Sobandi bagi warga Purwakarta, Jawa Barat, sudah tak asing lagi. Terutama di Kampung Tajur, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukatani.
Di kalangan warga, Sobandi dikenal sebagai pria tertua. Usianya kini diklaim telah mencapai 122 tahun. Yang menarik, Sobandi masih terlihat segar bugar. Dia seperti biasa menjalani aktivitasnya sehari-hari dengan mandiri.
Sekalipun pendengaran dan cara bicaranya sudah tidak terlalu jelas, namun masih mampu diajak berkomunikasi seperti biasa.
Saat ditanya berapa tahun usianya, suami dari Heri itu tidak mengetahui secara pasti. Namun, dia menceritakan, di masanya ia berjuang memerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda dan sempat ikut bekerja membangun waduk Jatiluhur.
“Kalau usia kakek lupa berapa tahun, tapi masih ingat waktu Indonesia dijajah oleh Belanda, kakek ikut perang menggunakan bambu runcing,” paparnya saat ditemui di kediamannya, Senin (15/5), dilansir JawaPos.com.
Kepala Desa (Kades) Sindanglaya Kecamatan Sukatani, Khotibin mengungkapkan kakek Sobandi sebelumnya tak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Agar diakui sebagai warga negara, kakek dan istrinya saat ini telah dibuatkan Kartu Keluarga (KK) oleh pihak pemerintah Desa setempat pada tahun 2016 lalu.
“Sesuai pengakuannya, di KK kami catat tanggal 2 Maret 1895 sebagai kelahiran kakek Sobandi, itu juga dikira-kira, mungkin usianya sekarang lebih dari 122 tahun,” paparnya.
Sebelumnya, masyarakat Purwakarta pun sempat digemparkan dengan keberadaan Nenek Anami atau Mak Indung, panggilan akrab Nenek Anami yang berusia 140 tahun. (bon/rmol/mam/JPG)