Pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada semua bidang kehidupan, termasuk ekonomi dan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Serang bersama Korem 064/Maulana Yusuf Serang, Polda Banten, dan Radar Banten mendorong warga untuk mandiri secara ekonomi dan mandiri dalam menjaga kesehatan.
Haidar – Cikeusal
Pagi itu, Rabu (5/8), kicau burung dan kokok ayam jago terdengar di antara hiruk pikuk persiapan penyambutan kedatangan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Kampung Curugdulang, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal.
Suasana pagi di perkampungan ini begitu asri. Tanaman hias dan bunga serta pagar bambu berjejer rapi di sepanjang jalan menuju lokasi sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sekaligus Kampung Tangguh Nusantara dan roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2020.
Di depan gapura kampung, tim panitia penyambutan dari aparatur Desa Sukaraja, tokoh masyarakat hingga pemuda berbaris dengan tetap menjaga protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak. Direktur Radar Banten dan Banten TV Mashudi terlihat berbaur bersama warga.
Hadir pertama Wakapolres Serang Kompol Didid, kemudian disusul Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Ricki Yanuarfi, keduanya terlebih dahulu mencuci tangan di media bambu sepanjang dua meter yang sudah dialiri air hasil kreativitas warga. Sekira pukul 09.00 WIB, Bupati Ratu Tatu Chasanah tiba di lokasi dan disambut dengan tabuhan marawis dan lantunan shalawatan.
Bupati terlebih dahulu menerima simbolisasi pengalungan bunga dan gunting pita di gapura Kampung Curugdulang. Setelah itu, rombongan memantau lokasi Kampung Tangguh Nusantara dengan mengunjungi dapur umum warga dan kolam budidaya ikan lele milik warga setempat.
Pada kesempatan itu, Bupati bersama Wakapolres Kompol Didid, Dirbinmas Kombes Ricki Yanuarfi, dan Direktur Radar Banten Mashudi menyapa warga, mengapresiasi hasil penataan dan inovasi dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan ketahanan pangan secara mandiri.
Suasana pecah penuh gelak tawa ketika Ketua RT 17 Masduri menunjukkan fotonya bersama Bupati Ratu Tatu saat menerima hadiah LKBA 2019 pada kategori partisipasi masyarakat terbaik yang dipajang di depan tembok rumah. Masduri meyakinkan Bupati jika pada LKBA tahun ini, warganya bakal mendapat juara umum terbaik. Hal itu disambut senyum hangat Bupati dan seruan semangat kepada warga.
Selanjutnya, rombongan berjalan menuju lokasi roadshow sekira 200 meter ke lapangan Curugdulang. Di sana, acara berlangsung semarak meski tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Peserta pada acara ini dibatasi hanya 100 orang.
Mulai dari sambutan Bupati Ratu Tatu, sosialisasi LKBA oleh Mashudi, sosialisasi Kampung Tangguh Nusantara oleh Dirbinmas Polda Banten Kombes Ricki Yanuarfi, hingga penjelasan penerapan AKB oleh Kadinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi itu berlangsung sukses.
Bupati mengatakan, warga harus terbiasa dengan pola AKB untuk mencegah penyebaran virus corona. Oleh karena itu dengan LKBA dan program Kampung Tangguh Nusantara yang digagas Polri mampu meminimalisasi penyebaran Covid-19.
Apalagi, kata Tatu, kriteria LKBA mirip dengan Kampung Tangguh Nusantara, hanya berbeda tentang kriteria terkait kesehatan dan ekonomi warga secara mandiri. Dengan hadiah yang disiapkan Pemkab Serang senilai Rp1 miliar, Tatu berharap warga termotivasi untuk membenahi kampung. “LKBA tidak akan saya hentikan sampai warga benar-benar terbiasa untuk menerapkan pola hidup bersih, sehat dan aman,” tegasnya.
Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Ricki Yanuarfi menambahkan, berdasarkan data Polda Banten, program ini dinamakan Kampung Tangguh Nusantara Kalimaya dan sudah terbentuk di 110 kampung. Sedangkan di Kabupaten Serang sendiri sudah terbentuk 24 kampung.
Dengan program Kampung Tangguh Nusantara, kata Ricki, bisa menopang dan melengkapi LKBA. “Kita utamakan warga bisa mandiri secara ekonomi dengan punya usaha bersama, bisa budidaya lele, pertanian dan lainnya,” katanya.
Ia juga menegaskan agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas bisa menumbuhkan kembali gotong royong di tengah masyarakat. Kondisi kampung akan bagus dan indah jika pemuda dan orangtua saling bekerjasama. “Ada atau tidak ada lomba, kesadaran membangun kampung harus tetap dilaksanakan,” ungkapnya.
Direktur Radar Banten dan Banten TV Mashudi menambahkan, melalui LKBA budaya gotong royong kembali hidup. Kata dia, penjurian LKBA segera dimulai. “Penjurian tahap pertama 1 Oktober 2020, tahap kedua dan awarding kita laksanakan Desember 2020, selamat berlomba dan selamat bersih-bersih kampung lagi,” pungkasnya. (*)