Salah satu juri dari Polres Serang Kabupaten AKP Tata Sutara mengungkapkan, di hari ke empat penilaian, baru terlihat desa-desa yang warganya serius menata kampung. Saat awal-awal, tim nya mendapatkan lingkungan yang tak ada penataan. “Ternyata, ada banyak peningkatan, LKBA banyak membawa perubahan,” kata Tata.
Terbukti, saat tim juri tiba di lokasi, tanpa adanya aktivitas bersih-bersih oleh ibu-ibu, lingkungan ini sudah terlihat bersih, tak ada sampah plastik berserakan baik di jalan maupun pekarangan rumah. “Artinya, tanpa adanya penilaian lomba pun, warga rutin bersih-bersih setiap pagi,” ungkapnya.
Untuk menjadi kampung tangguh, bersih dan aman, Tata menjelaskan, salah satu kuncinya ialah adanya partisipasi warga yang tinggi. Terkait ranah keamanan lingkungan, warga sudah mampu memenuhi standar keamanan sesuai ketentuan LKBA. Seperti tersedianya jadwal ronda, adanya buku mutasi tamu, alat keamanan yang lengkap, serta jumlah pos ronda di setiap RT mencukupi. “Jadi satu RT tuh ada satu pos ronda, bagus,” pujinya.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat pada DPMD Kabupaten Serang Nasir Al Afghani menambahkan, adanya kemandirian warga terhadap kemajuan dan pembangunan di lingkungan sekitarnya, merupakan salah satu tujuan diadakannya LKBA. Ia menilai, warga sudah mulai sadar dan mengerti arti sesungguhnya dari tujuan diadakannya lomba ini. “Perubahan itu pasti ada, tinggal kita sebagai tim juri harus terus memotivasi warga,” ujarnya.
Selain itu, yang tak kalah penting, kata Nasir, warga sekarang termotivasi untuk mengembangkan UMKM. Hal itu merupakan bagian dari imbas LKBA, tidak hanya mandiri secara pola pikir menjaga lingkungan, tapi juga mandiri secara ekonomi. “Kemandirian ini yang terus kita dorong agar warga Kabupaten Serang sejahtera,” pungkasnya. (*)