LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta warga Kabupaten Lebak untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat melanda hingga beberapa hari kedepan. Hal itu bukan tampa alasan, namun cuaca ekstrem itu sendiri telah menyebabkan wilayah Kecamatan Cibeber diterjang oleh bencana longsor.
Longsor itu terjadi pada Senin (20/6) kemarin, satu rumah warga di Kampung Pasirnangka, Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber nyaris ambruk karena longsor yang dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
“Kemarin sore kita menerima laporan bahwa ada longsor di Kampung Pasirnangka, dan setelah kita cek. Longsor sedalam empat meter di bagian halaman itu hampir menyebabkan sebuah rumah milik warga ambruk,” kata relawan BPBD Lebak Kecamatan Cibeber, Sukarman saat dihubungi, Selasa 21 Juni 2022.
Menurutnya, longsor itu sendiri disebabkan oleh struktur tanah di daerah itu yang sudah lunak, dan tidak adanya resapan air. Sehingga air hujan masuk ke dalam tanah dan menyebabkan tanah tidak stabil hingga permukaannya menjadi turun.
“Longsornya itu di halaman rumah, dan menimpa bagian belakang rumah dibawah. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa,”katanya.
Selain rumah yang terdampak longsor, Jembatan Ciateur, Desa Situmulya, Kecamatan Cibeber nyaris ambruk akibat luapan Sungai Cisungsang. Jembatan itu pun ditutup sementara karena kondisi badan jembatan rusak sehingga dapat membahayakan pengendara.
“Arus sungai yang deras, sehingga menerjang jembatan saat ini kondisinya rusak, dan untuk sementara bagi pengendara motor dan mobil dilarang untuk melewatinya. Kita juga sudah laporkan kerusakan ini ke pihak atasan dan Kecamatan,” katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak Febby Rizki Pratama meminta kepada warga Lebak untuk mewaspadai bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem yang terus melanda wilayah Kabupaten Lebak.
“Warga harus waspadai cuaca ekstrem saat ini, karena cuaca seperti ini rawan memicu bencana alam seperti banjir, longsor bahkan pohon tumbang. Makanya, bagi warga khususnya masuk ke dalam daerah rawan bencana untuk selalu waspada dan selalu melapor juga mengikuti arahan dari petugas setempat,” ujarnya.
Sementara, Suhendi, pemilik rumah yang terdampak longsor mengaku bahwa kini dirinya dan keluarga terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya karena khawatir longsor dapat mengancam bagian rumah mereka.
“Longsornya itu sekitar empat meter, halaman rumah habis semua makanya kita ngungsi ke rumah saudara. Terus sekarang juga cuaca masih hujan, kita takut rumahnya ambruk,” pungkasnya.
Reporter: Yusuf Permana/Editor: Aas Arbi