KISAH yang dialami Yuni (18), nama samaran, terbilang tragis dan memilukan. Hati Yuni hancur lebur tepat di hari-H pernikahan dengan pria idamannya, sebut saja Yana (20).
Prosesi pernikahan yang seharusnya berlangsung sakral dan happy ending, malah berbuah petaka. Tak disangka, sesudah proses akad Yana langsung menceraikan Yuni. Masalahnya sepele, hanya karena kecewa dengan kedatangan mantan Yuni, sebut saja Yudi (19) yang hadir di pernikahan mereka. Waduh, bisa begitu ya?
Memang awal pertemuan antara Yuni dan Yana setahun lalu berawal dari cinta segitiga. Ya, yang ketiganya tentu saja Yudi. Yuni sebelum menjalin kasih dengan Yana, merupakan pacar Yudi yang direbut Yana yang tak lain sahabat Yudi sendiri. Setelah Yuni berpacaran cukup lama dengan Yudi, dikenalkanlah dengan Yana. Tak sadar di belakang Yudi, Yana kepincut wajah ayu Yuni dengan kulitnya yang hitam manis.
“Iya Mas, Yana itu di belakang Yudi suka curi-curi pandang, terus sering menelepon sama SMS-an. Nah, saya enggak suka, itu kan pengkhianat. Lagian, waktu itu juga enggak punya perasaan apa-apa sama Yana, biasa saja,” aku Yuni.
Namun, perjuangan gigih yang ditunjukkan Yana untuk mendapatkan cintanya membuahkan hasil. Sayangnya, upaya Yana meluluhkan hati Yuni terbilang licik. Yana yang memang termasuk orang punya karena bapaknya pengusaha, menggunakan segala cara untuk merebut Yuni dari genggaman Yudi. Yana pun mengeluarkan jurus pelet jepangnya agar Yuni tertarik untuk sekadar diajak jalan.
“Ya, Yana sering ngasih duitlah, ngajak jalan-jalan pakai motor gede. Cewek mana sih yang enggak mau digituin? Apalagi, Yana orangnya lumayan ganteng,” ungkapnya. Ah itu sih mbaknya yang matre.
Seiring waktu, Yuni pun mulai tertarik akan pesona Yana yang memang banyak harta dan terkenal royal. Sejak itu, Yuni mencoba bermain api di belakang Yudi dan semakin intens bertemu dengan Yana sampai mau diajak bercumbu mesra. Sampai akhirnya, petaka bagi Yuni pun tiba. Yana sukses mendapatkan madunya dan pacaran ala barat itu pun terus berkelanjutan. Sampai akhirnya Yana merasa bosan dan berniat memutuskan hubungannya dengan Yuni.
“Dari yang tadinya Yana begitu romantis, royal, tiba-tiba berubah menjadi cuek, galak, sering marah-marah ketika saya meminta dia agar bertanggung jawab,” ujarnya. Makanya mbak, jadi perempuan harus bisa menjaga kehormatan.
“Waktu itu saya ketipu sama Yana yang janji siap nikahin saya. Ternyata, semua itu hanya omong kosong,” ucapnya.
Sejak itu, Yuni jadi mengetahui perilaku Yana sebenarnya yang tak jauh beda dengan pria brengsek lain. Dari mulai doyan mabuk-mabukan bersama teman-temannya, genit sama semua perempuan, hingga sifatnya yang temperamental mulai ditunjukkan Yana. Melihat gelagat Yana yang mulai meragukan, Yuni pun sadar bahwa niat Yana hanya ingin merusak hubungannya dengan Yudi.
“Waktu itu saya jadi ilfeel sama Yana. Tapi, mau bagaimana lagi, saya sudah hamil Mas. Saya hanya bisa pasrah dan berharap Yana mau bertanggung jawab. Saya malu sama orangtua juga sama Yudi,” ungkapnya.
Dengan pembahasan yang alot antar orangtua dan hampir setiap pembahasannya bercampur nada emosi, akhirnya Yana luluh juga. Namun, lain lagi cerita ketika hari pernikahan itu tiba. Yana yang sepertinya tidak serius menjalani pernikahan, mulai berulah. Dari mulai telat datang ke tempat pernikahan hingga berjam-jam, sampai sempat enggan menjalani proses akad. Baru atas bujukan orangtua, Yana pun akhirnya mau melanjutkan pernikahannya dengan Yuni. Meski Yuni harus menutupi rasa malu merasakan perut buncitnya di belakang balutan baju pengantin karena married by accident.
Tak lama setelah proses akad nikah yang dilanjutkan dengan adat salam-salaman, petaka pun datang. Yana tiba-tiba naik pitam ketika Yudi yang dikhianatinya dulu datang ke pesta pernikahan. Situasi itu, membuat Yana jadi berbalik takut kehilangan Yuni yang sepertinya masih diharapkan Yudi. Entah itu takut kehilangan atau gengsi, Yuni sampai saat ini tak pernah tahu. Yang jelas, wajah Yana berubah menjadi merah tatkala melihat Yudi yang terlihat tegar saat menuju pelaminan berniat untuk sekadar mengucapkan selamat.
“Yana waktu itu langsung naik darah, mungkin dibakar api cemburu begitu lihat saya salaman sama mantan pas nikahan. Padahal, Yudi juga bawa pacar, tapi ya gitulah,” ungkap Yuni yang mengaku kecewa berat dengan sikap Yana saat itu.
Dengan masih berpakaian pengantin lengkap, Yana tak kuasa membendung amarahnya. Terlebih, Yana yang memang doyan minum minuman keras, saat pernikahan sedang dalam kondisi teler usai menenggak beberapa botol minuman sesaat sebelum akad nikah. Alasannya, untuk menghilangkan grogi. Wah wah wah. Emang lancar tuh ijab kabulnya? “Lancar justru, Yana enggak ngulang, sekali langsung sah,” tegas Yuni.
Aroma kebahagiaan pun seketika itu buyar. Seiring Yana yang mendapat dukungan keluarga, spontan memukul Yudi di atas pelaminan ketika ramai-ramainya tamu undangan dan pihak keluarga kedua mempelai.
Yudi tak tinggal diam, ia melawan meski diadang seluruh anggota keluarga Yana. Melihat situasi semakin tidak kondusif, sontak para tamu bubar dan keluar berhamburan karena pelaminan berubah menjadi arena tawuran.
“Pokoknya kacau Mas. Perasmanan juga jadi berantakan. Saya hanya bisa nangis karena menahan malu,” ujarnya.
Beruntung kejadian tidak sampai menimbulkan korban lantaran keduanya keburu dilerai pihak keluarga Yuni. Namun, Yana yang tak puas dan Yudi yang menyimpan rasa dendam, melanjutkan peperangannya di luar kawasan. Astaga, enggak kapok-kapok ya.
Dari hari itu pula, terucap kata talak dari Yana yang enggan melanjutkan hubungannya sampai ke jenjang rumah tangga. “Yana memang jahat,” tukasnya.
Saat ini, Yuni pun tinggal dengan orangtua dan hidup menjanda dengan satu anak yang merupakan darah Yana. “Anak kadang diurus orangtua pas saya pergi kerja. Doain saja Mas, semoga nanti dapat jodoh yang terbaik dan mau menerima saya dan anak saya apa adanya,” harapnya. Amin Mbak. (Nizar S/Radar Banten)