SEBUT saja Somad, (35) nama samaran. Sejak ditinggal istri, sebut saja Sonya (30), juga nama samaran, yang hijrah ke luar negeri menjadi TKI, perilaku Somad yang kini menjadi warga Serang dalam mengobati rasa rindunya terhadap istrinya mungkin bisa dibilang tak wajar. Setiap hari, Somad menjadikan CD alias celana dalam Sonya, sebagai obat pelipur lara. Astaga, segitunya! Bagaimana caranya tuh?
Setelah Somad hijrah dari Jawa ke Serang pada 2010 untuk mengadu nasib, Somad yang berstatus duda sejak ditinggalkan istri pertamanya tanpa sebab, mencoba peruntungan dengan berjualan kelontongan di Serang berkat ajakan temannya. Sebut saja Sohib, yang ia kenal sejak masih menjadi kuli bangunan dan menjalin pertemanan selama hampir satu tahun. Tak butuh waktu lama untuk Somad mengembangkan usahanya.
“Alhamdulilah Mas, waktu itu usaha saya lancar,” ujar Somad.
Pertemuan dengan Sohib, Somad hanya berbekal alamat Sohib yang dikirim melalui pesan singkat. Berbekal uang puluhan juta yang didapatnya dari warisan orangtua, Somad menerima ajakan Sohib untuk kerja sama berwirausaha. Selang satu tahun usaha berjalan, Somad yang memang sudah enam tahun menduda, mulai merasa kesepian dan membutuhkan sosok pendamping hidup. Somad yang awalnya tertutup, mulai membuka diri terhadap perempuan dan berharap mendapat jodoh dari kalangan pelanggan.
Suatu ketika, Somad bertemu dengan Sonya yang merupakan saudara Sohib. Sonya sengaja datang ke tempat usaha kelontongan Somad untuk sekadar mencicipi kuliner yang saat itu sudah mulai banyak pembeli.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Begitu pula dengan kisah cinta Somad dan Sonya. Pandangan pertama, Sonya sudah membuat Somad tergoda dan langsung mengajak berkenalan.
“Waktu itu, saya juga kaget kalau Sonya saudara Sohib. Soalnya, beda banget. Sonya tuh cakep, putih, bahenol, enggak ada mirip-miripnya sama si Sohib yang dekil and the kumel,” celoteh Somad. Enggak segitunya juga kali Bang Somad. Jahat banget deh.
Somad yang merasa cocok dengan janda anak satu itu menjalin hubungan lebih serius dan berlanjut ke pelaminan atas dorongan Sohib. Keduanya pun bahagia, meski harus tinggal di sebuah kontrakan. Namun, betapa kaget Somad, karena selang beberapa hari pernikahan, dirinya mengetahui bahwa Sonya tengah berbadan dua hasil hubungan dengan suami sebelumnya karena belum lama bercerai. Alamak! Sohib ternyata diam-diam menjerumuskan juga. Tapi, apa mau dikata, Somad yang terlanjur cinta, akhirnya tidak mempermasalahkan kehamilan Sonya. So sweet.
Bahkan, Somad merawat anak Sonya dengan tulus dan ikhlas. Sampai suatu ketika, kehidupan rumah tangga mereka dibayang-bayangi mantan suami Sonya, sebut saja Juned. Hampir setiap hari Juned datang ke rumah kontrakan Somad dan Sonya, bermaksud mengajak balikan dengan Sonya.
Somad yang merasa curiga kalau Sonya diam-diam menyimpan rahasia menjalin hubungan dengan mantan suaminya, mulai merasa terusik dan mempersoalkan kehadiran mantan Sonya. Sejak itu, suasana rumah tangga mereka mulai tak rukun dan terus terjadi pertengkaran akibat rasa cemburu. Petaka bagi Somad, penghasilan dari berdagang kelontongan pun mengalami penurunan sampai akhirnya kehabisan modal. Kondisi itu membuat Somad tidak lagi berdagang dan menjadi pengangguran.
“Apes Mas. Gara-gara sering bertengkar, pikiran jadi ruwet enggak karuan. Usaha dagang jadi terlantar. Buat beli susu formula anak saja sulit,” ungkap Somad.
Usaha Somad mulai pailit sehingga membuat mereka mengalami kesulitan ekonomi. Beruntung Sonya tidak menceraikan Somad. Sonya justru berniat membantu perekonomian keluarga dengan menjadi TKI di luar negeri atas ajakan temannya. Sonya yang tergoda gaji besar, akhirnya berangkat ke Malaysia atas seizin Somad yang menyadari kondisi ekonominya yang mulai sulit.
Selama di luar negeri, Sonya tak lupa mengirimkan hasil jerih payahnya ke Somad agar anak-anaknya bisa terurus. Namun, kepergian Sonya yang cukup lama di negeri jiran itu, membuat gelagat menyimpang Somad yang merasa kesepian mulai terlihat.
Entah apa yang ada di pikiran Somad. Tak kuat menahan rindu, Somad melampiaskannya dengan cara mengenakan CD milik Sonya setiap harinya. Astaga, istigfar Bang Somad.
“Saya terlalu cinta sama Sonya, jadinya, waktu itu sudah kayak orang gila. Tapi, kalau sudah pakai CD istri, beneran tuh, enggak bohong, rindu saya lumayan cukup terobati lah,” ujar Somad yang juga ngakak dibuatnya teringat masa-masa itu.
Namun, lagi-lagi Somad harus menerima kenyataan pahit. Ketika Sonya kembali ke tanah air karena kontraknya menjadi TKI di Malaysia telah habis, Bukan tangisan bahagia yang ada pada diri Somad, karena Sonya pulang malah membawa bayi hasil hubungan gelap dengan majikan di Malaysia. Serasa diiris-iris hati Somad menghadapi kenyataan itu. Membuat Somad tak henti uring-uringan kepada Sonya. Terlebih, dari cerita temannya Sonya, bahwa selama di Malaysia Sonya bukannya bekerja malah asyik-asyikan berselingkuh dengan sejumlah pria. Ooh my God. “Mana ada yang tahan melihat kenyataan itu Mas. Tuhan tak adil,” keluhnya.
Somad yang terlanjur sakit hati, tak bisa memaafkan kelakuan Sonya sehingga memutuskan bercerai. Namun, sempat ditentang Sonya dan mengancam jika diceraikan bakal nekat bunuh diri. Merasa khawatir akan ancaman Sonya, Somad mencoba bertahan beberapa bulan. Namun, Somad yang menyadari bahwa ancaman Sonya hanya bualan belaka, akhirnya diam-diam meninggalkan Sonya dan anak-anaknya. Sekarang Somad melanjutkan kehidupannya dengan kembali menjadi buruh bangunan. Salut deh buat Bang Somad, ayo terus maju jangan menyerah buat cari istri baru. Hehehe. (Nizar S/Radar Banten)