SETIAP kehidupan pernikahan memang tidak ada yang sempurna. Walaupun banyak yang bilang, kalau setiap pasangan saling melengkapi agar sempurna. Namun, pada kenyataannya banyak yang susah menerima kekurangan satu sama lain. Hal itu juga terjadi dalam kehidupan rumah tangga Rio (32) dan Aliah (29), kedua nama disamarkan.
Seperti pernikahan pada umumnya, kehidupan pernikahan Rio dan Aliah awalnya berjalan tanpa hambatan. Aliah merupakan wanita muslimah yang lemah lembut dan keibuan, hal itu lah yang membuat Rio sangat mencintai Aliah.
Hari berjalan dengan indah, Rio pun merasa menjadi orang yang paling beruntung karena menikahi Aliah.
“Saya merasa sangat beruntung, sepertinya Allah sangat mengasihi saya sehingga saya diberikan istri solehah dan cantik seperti Aliah. Aliah benar-benar perempuan yang sempurna,” tutur Rio.
Selama masa pernikahan, belum ada yang berubah. Semua masih sama seperti awalnya. Aliah tetaplah wanita penuh kelembutan. Namun, pada masa tiga bulan awal kehamilan Aliah, emosi Aliah mulai tidak stabil. Dia sering kali marah-marah karena hal sepele. Rio memaklumi sikap Aliah ini. Dia menganggap, emosi yang tidak stabil memang bawaan dari bayi yang sedang dikandung. Tetapi Rio sering kali harus pergi keluar rumah untuk meredam emosinya akibat kelakuan Aliah yang suka berlebihan.
Awalnya Rio memang memaklumi sikap Aliah yang sering marah karena sedang hamil. Tapi setelah melahirkan, sikap Aliah tidak kunjung berubah, bahkan semakin hari kemarahan Aliah sering kali meledak tiba-tiba tanpa alasan, Rio menjadi heran. Selama masa pacaran mereka, Aliah jarang sekali marah.
Akhirnya Rio memutuskan membawa Aliah ke psikiater untuk diperiksa. Setelah hasilnya keluar, ternyata Aliah memang punya riwayat depresi. Sebelumnya Aliah memang sudah mengonsumsi obat-obat antidepresan. Rio yang baru mengetahui kebenaran ini sangat terkejut, dia kecewa dengan Aliah karena Aliah tidak pernah memberitahu Rio sebelumnya. Dia kecewa karena istrinya tidak sempurna seperti yang selama ini dia banggakan. Rio tidak bisa menerima kenyataan bahwa istrinya mempunyai kekurangan.
“Saya kaget, kecewa, sedih dengan hasil tes itu. Saya tidak bisa menerima keadaan Aliah, dia sudah bukan lagi Aliah yang saya kenal dulu,” curhat Rio.
Hasil dari kekecewaan yang mendalam dia lampiaskan dengan pergi dari rumah. Rio menghilang selama seminggu. Melihat Rio yang pergi tanpa memberitahu, membuat Aliah bingung. Rio memang tidak berbicara dengan Aliah setelah menerima hasil tes istrinya itu. Aliah kalang kabut mengetahui Rio tidak pulang ke rumah. Hal itu menjadi pemicu kambuhnya stres Aliah, membuat Aliah marah-marah terus setiap hari. Bahkan, Aliah sering melempari barang-barang yang ada di sekitarnya. Aliah pun tidak sungkan memecahkan kaca jendela rumah.
Terkadang Aliah tega melampiaskan kemarahan kepada anaknya sendiri yang baru berumur tiga tahun. Kerap kali Aliah menampar, menendang, dan menonjok anaknya sendiri. Tetangga Aliah yang sering mendengar tangisan Omega (nama disamarkan) anak Aliah, penasaran dan melihat ke rumah Aliah. Setelah mengetahui perbuatan Aliah, tetangga Aliah mengambil Omega untuk diamankan. Setelah itu, mereka melaporkan kelakuan Aliah kepada pihak kepolisian.
Rio yang di beri kabar bahwa anaknya disiksa dan istrinya sedang diperiksa oleh pihak kepolisian langsung pulang ke rumah. Dia sangat terkejut dengan keadaan anaknya. Dia marah kepada Aliah dan meminta polisi memenjarakan Aliah. Namun, karena Aliah memang terbukti sakit, akhirnya pihak kepolisian tidak bisa memberikan hukuman melainkan memasukkan Aliah ke Rumah Sakit Jiwa untuk diobati.
Rio yang sudah tidak bisa menerima keadaan Aliah, memutuskan untuk bercerai. Selama Aliah dalam proses pengobatan, Rio mengurus surat-surat perceraiannya. Setelah keadaan Aliah sudah cukup membaik, Rio memberikan surat perceraian itu kepada Aliah untuk ditandatangani.
Aliah sangat terkejut ketika diberikan surat-surat itu, namun akhirnya dia memahami alasan Rio. Dia juga meminta maaf karena sudah mengecewakan suaminya itu dan tidak bisa menjadi wanita yang benar-benar sempurna untuk Rio.
Omega diputuskan ikut bersama Rio, dan Aliah tinggal sendiri di rumah lama mereka. Sedangkan Rio dan Omega pindah ke rumah baru. (Hellen-Zetizen/Radar Banten)