SERANG – Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Serang diimbau untuk tidak hanya mengejar target juara pada setiap musabaqoh tilawatil quran (MTQ), melainkan harus membumikan Alquran di masyarakat.
Pesan itu disampaikan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai melantik pengurus LPTQ Kabupaten Serang periode 2019-2024 di aula Tb Suwandi Pemkab Serang, Kamis (10/1). Acara dihadiri anggota DPRD Banten Muhsinin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang Mansur Barmawi, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Serang.
“Selama ini LPTQ hanya mengincar juara MTQ. Padahal, ada tugas yang lebih penting, yaitu membumikan Alquran di masyarakat. Bagaimana masyarakat kita bisa memahami dan mengimplementasikan kandungan Alquran di dalam kehidupannya sehari-hari,” ujarnya.
Menurut Tatu, juara MTQ hanya bagian dari pencapaian momentum saja. Berbeda dengan membumikan Alquran yang menghasilkan tidak adanya penyimpangan norma agama dan sosial. “Kalau juara MTQ tapi masyarakat kita masih banyak penyimpangan, untuk apa?” tukasnya.
Oleh karena itu, Tatu meminta, pembinaan MTQ dilakukan di setiap pesantren agar santrinya mempunyai keahlian seperti ahli qariah, ahli tafsir, dan bidang keagamaan lain. “Jadi, juara-juara MTQ itu nantinya benar-benar berasal dari masyarakat kita,” jelasnya.
Terkait itu, Asisten Daerah (Asda) II Pemkab Serang Adjat Gunawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembinaan kepada para kafilah menyambut MTQ tingkat Provinsi Banten yang digelar pada Maret mendatang. “Setelah MTQ tingkat Provinsi Banten, kita gelar tingkat Kabupaten Serang. Juara -juara tingkat Kabupaten Serang nantinya ikut di tingkat Provinsi Banten. Jadi, kita punya waktu banyak untuk pembinaan,” terangnya.
Ketua LPTQ Kabupaten Serang Budi Haryadi berjanji, siap menjalankan arahan Bupati Serang. Yakni, lebih fokus melakukan pembinaan dan kampanye pemahaman Alquran sampai ke tingkat desa. “Hasil pembinaan salah satunya bisa dilihat dari prestasi di MTQ,” terangnya.
Budi menambahkan, Kabupaten Serang mempunya sejarah memiliki qori putra daerah terbaik, dimana pada 1970 sampai 1980 sampai menjuarai MTQ tingkat internasional. “Perencanaan dimulai melakukan pembinaan di tingkat kecamatan sampai desa. Insya Allah kalau pembinaan secara kontinu, akan menghasilkan aset yang luar biasa,” pungkasnya. (Abdul Rozak)