LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) jatuh pingsan saat aksi dorong di depan kantor Bupati Lebak.
Diduga, Sahrul terkena setrum di pagar pendopo Lebak sehingga jatuh terkapar dan langsung dibawa ke unit gawat darurat (UGD) RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.
Jian Akbar, seorang peserta aksi 11 April di Kabupaten Lebak mengatakan, awalnya saat memegang gerbang tidak ada aliran listrik. Tapi, ketika gerbang terdorong tiba-tiba ada aliran listrik dan membuat para peserta aksi terkena setrum.
“Seorang mahasiswa atas nama Sahrul Gunawan kondisinya cukup parah. Karena, tubuhnya terdorong peserta aksi di belakangnya, sehingga agak lama terkena sengatan listrik,” kata Jian Akbar kepada RADARBANTEN.CO.ID, Senin (11/4).
Jian mengaku, hanya mengalami luka lecet di bagian telapak tangan. Dirinya enggak tahu asal muasal aliran listrik tersebut apakah disengaja dipasang untuk menghalau peserta aksi atau bukan faktor kesengajaan.
“Saat ini, korban masih diobservasi di UGD RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Dokter meminta korban tidak pulang dulu,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus, yakni HMI MPO, HMI Dipo, PMII, GMNI, dan KAMMI melakukan long march di Jalan RT Hardiwimangun, Jalan Iko Jatmiko, dan Jalan Alun-alun Barat Rangkasbitung. Dari depan masjid Agung Al-Araf, para mahasiswa menuju gedung DPRD Lebak.
Hujan deras kemudian mengguyur Kota Rangkasbitung. Para mahasiswa tetap bertahan dan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. Sementara itu, sejumlah anggota intelijen dari kepolisian dan TNi memlihi berteduh di Alun-alun Rangkasbitung.
Massa aksi yang bertahan di depan gedung wakil rakyat tetap berorasi dan menyampaikan tujuh tuntutan mahasiswa Lebak.
Dalam flyer yang dibagikan di media sosial, mahasiswa yang akan turun aksi berasal dari organisasi HMI MPO Cabang Lebak, HMI Cabang Lebak (Dipo), PMII Cabang Lebak, KAMMI, dan GMNI Cabang Lebak.
Adapun tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut, yaitu:
- Tolak IKN
- Mendorong Polres Lebak membentuk Satgas untuk memberantas mafia prnimbun minyak goreng dan BBM.
- Mendorong Pemkab Lebak menggelar operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan BBM.
- Tindak tegas oknum yang membuat kegaduhan penundaan pemilu.
- Menuntut DPRD Lebak menolak kenaikan harga BBM dan menjaga stabilitas harga BBM bersubsidi.
- Mengkaji ulang kenaikan PPN 11 persen.
- Meminta Pemkab Lebak untuk andil dalam menyelesaikan konflik agraria.(*)
Reporter: Mastur / Editor : Aas Arbi