Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta Pemerintah Kota Serang merumuskan kebudayaan dan bahasa daerah sebagai identitas di Banten.
“Permasalahan pemuda saat ini, tentu kita tahu, nilai bahasa dan budaya kita saja lupa. Bahkan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan bahasa alay dan kondisi ini sangat merisihkan,” kata Abdul Rozal salah satu orator kepada radarbanten.com.
Selain itu, lanjut Rozak, mengenai jaminan pendidikan bagi generasi muda, sampai saat ini Pemerintah belum mampu mencerdaskan anak bangsanya sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan dan Budaya yang tertuang pada Pasal 31 ayat 2,3 dan 4.
“Pemerintah haruslah mencerdaskan bangsanya dengan pendidikan, bukan memeras bangsanya dengan komersialisasi dan upaya pemangkasan beasiswa Bidik Misi di Perguruan Tinggi,” katanya.
Kedatangan mahasiswa tersebut, tidak dapat menemui anggota DPRD Kota, lantaran para anggota dewan tidak ada yang berada di Kantor. Setelah berorasi dan menyanyikan yel-yel, puluhan mahasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD Kota Serang. (Fauzan Dardiri)