SERANG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengirimkan empat mahasiswa ke luar negeri untuk mengikuti program SEA-Teacher Project atau juga biasa disebut Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa memiliki pengalaman praktikum mengajar di sekolah-sekolah di negara-negara Asia Tenggara.
Keempat mahasiswa yang mengikuti program SEA Teacher yaitu Alif Maulana Arifin (program studi Matematika) dan Aditya Femilia Putri (program studi IPA) di Tarlac Agricultural University Filipina, Madadina Dwi Andini (program studi Fisika) di De La Salle University Dasmarinas Filipina, dan Nesty Julianingsih (program studi Bahasa Inggris) di Udon Thani Rajabhat University Thailand. Sedangkan dua mahasiswa dari Thailand dan Filipina yang mengikuti PPL di Untirta yaitu Lemuel C Obra dari program studi bahasa Inggris Saint Louis University dan Wijitra Iam-ot program studi Biologi dari Thepsatri Rajabhat University.
Wakil Dekan FKIP Bidang Kemahasiswaan Dodi Firmansyah mengatakan, SEA-Teacher tahun pertama mengirimkan empat mahasiswa melakukan praktik pengenalan lapangan (PPL) di Filipina dan Thailand. “Ini tahun pertama. Ada empat mahasiswa kita yang PPL di Filipina dan Thailand. Ada dua mahasiswa berasal dari kedua negara tersebut yang PPL di kita,” ujarnya kepada wartawan usai acara penerimaan dan pelepasan peserta SEA-Teacher 2018 di aula Rektorat Untirta, Pakupatan, Kota Serang, Kamis (2/8).
Pria yang akrab disapa Dodi itu menjelaskan, kegiatan dilakukan sebagai respons terhadap perkembangan dunia pendidikan. Calon guru, kata dia, harus dipersiapkan sejak mahasiswa. “Di luar negeri tentu model pembelajarannya akan berbeda, ini menjadi modal positif bagi mahasiswa,” katanya.
Kepala Unit Pelaksana PPLK FKIP Untirta Anwar Mutaqin mengatakan, pada pelaksanaan SEA-Teacher tahun 2018 Untirta seharusnya menerima empat mahasiswa dari luar negeri, namun dua orang membatalkan sehingga hanya dua orang saja yang mengikuti PPL di Untirta. “Meskipun tidak banyak, tapi paling tidak dari empat orang ini mereka bisa bercerita ke kawan-kawannya yang lain sehingga kedepannya semakin banyak lagi yang bisa diberangkatkan,” terangnya.
Untuk keberangkatan mahasiswa, disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditetapkan, pada tanggal 6, 10, dan 12 Agustus. Sedangkan, dari Thailand dan Filipina sudah ada di Serang, dan akan diantar ke SMA Daar El-Qolam Gintung. “Tantangannya soal adaptasi bahasa dan lingkungan. Tapi saya optimis mahasiwa akan bisa cepat beradaptasi,” katanya.
Rektor Untirta Sholeh Hidayat mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan pengetahuan selama di bangku kuliah sehingga menjadi guru yang profesional selama di luar negeri. “Ada banyak manfaatnya, mahasiswa mengetahui bagaimana model pembelajaran yang tepat di luar negeri itu kemudian mereka juga sekaligus mendapatkan pengalaman pengalaman yang sesuai dengan kondisi budaya kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di Filipina maupun di Thailand,” pungkasnya. (fdr/aas/ags)