Gara-gara mengubah penampilan untuk menjaga wibawa keluarga selain demi menyenangkan istri tercinta, Dodi (34), nama samaran, yang memang sudah mempunyai kehidupan mapan mulai diterpa prahara rumah tangga karena menjadi sering digoda wanita. Kalau sudah gini, siapa yang mau disalahkan? Penasaran kan gimana ceritanya? kita simak yuk!
Ditemui di Kecamatan Pontang kemarin, Dodi siang itu sedang mengantar anaknya belanja di minimarket. Awalnya berbincang biasa, sampai akhirnya kita semakin akrab dan Dodi pun menceritakan kisah rumah tangganya yang sempat retak gara-gara penampilan. Adalah istri Dodi, sebut saja Yuni (33), yang mengubah gaya hidup dan penampilan Dodi dan keluarganya. Dari hidup sederhana dan berpakaian apa adanya karena merasa orang kaya di kampung, disulap Yuni menjadi glamor dan terlihat berwibawa. Sayangnya, perubahan itu justru membawa petaka bagi kehidupan rumah tangga mereka.
Sejak masih lajang, Dodi memang sosok pria yang tidak peduli terhadap penampilan. Maklum, Dodi merasa orang kampung sehingga tidak perlu mewah-mewah untuk menunjukkan kesuksesannya di kehidupan tetangga. Apalagi profesi Dodi hanya petani membantu orangtuanya menggarap sawah. Maka tak heran, cara berpakaiannya pun ala kadarnya. Padahal, siapa sangka setiap panen tiba, uang keluarga Dodi melimpah. “Saya enggak terlalu nafsu pakai pakaian bagus. Apalagi tampil gaya dan bangun rumah mewah sampai harus jual sawah kayak di sinetron-sinetron gitu,” ujarnya. Iya kang, enggak usah begitu. Kan sudah mewah alias mepet sawah.
Sampai beranjak dewasa, Dodi tak mengubah pola hidupnya yang sederhana. Keluarga Dodi memang pandai mengelola pendapatan dari hasil panen dan termasuk kategori orang kaya di kampungnya. Sudah sawahnya hektaran, kebon dan tanah mereka juga banyak tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Serang, seperti di Kecamatan Pontang, Ciruas, Ciomas, hingga Kecamatan Pamarayan. Tajir melintir pokoknya. Meski begitu, penampilan Dodi maupun keluarganya tak seperti orang kaya pada umumnya. Mungkin karena Dodi kurang pergaulan karena banyak menghabiskan waktu di sawah dan jarang sekali mempunyai kekasih yang gaul. Sampai akhirnya, terdorong teman-teman seusianya yang sudah menikah dan mempunyai anak, Dodi pun mulai terpikir untuk melepaskan status lajangnya. “Ada sih cewek yang saya suka, tapi dianya enggak mau sama saya, malah kawin sama orang lain,” sesalnya. Mungkin bukan jodoh Kang!
Sampai suatu hari, Dodi dikenalkan orangtuanya dengan Yuni, anak buruh petani yang mempunyai paras lumayan cantik dan menarik, sosoknya juga sederhana dan baik. Yuni mungkin cuma anak petani biasa, tapi banyak pria yang mengincar karena pesonanya. Lain dengan Dodi yang jauh dari kata tampan, kulitnya juga hitam, penampilannya juga kurang meyakinkan, hidup lagi. E becanda Kang. “Enggak nyangka, ternyata Yuni mau nikah sama saya,” akunya. Syukur deh, selamat.
Singkat cerita, mereka menikah dengan pesta pernikahan cukup mewah untuk menjaga citra keluarga. Untuk sementara, mengawali rumah tangga Dodi tinggal di rumah keluarganya. Menyadari Dodi bergelimang materi, hasrat Yuni mulai bergelora untuk mengubah kehidupannya dengan Dodi. Terdorong rasa gengsi terhadap teman-temannya, gadis kampung itu seolah ingin menunjukkan bahwa derajat kehidupannya sudah meningkat sejak menikah, mengubah diri menjadi perempuan yang modis dan mulai mengenakan perhiasan sampai sebesar rantai kapal. Pokoknya sudah terlihat sebagai sosok wanita sosialita, gaul gitu loh. Lama-lama, Yuni juga gerah dengan penampilan Dodi dan mulai mengubah agar lebih berwibawa. Sampai-sampai, Yuni mendesak mertuanya untuk membeli mobil pribadi yang mahal. “Biasanya beli mobil losbak atau truk buat angkut padi,” ucapnya. Harusnya mobil losbak dimodifikasi jadi Alphard, kalau bisa.
Pokoknya, sejak kehadiran Yuni di keluarga Dodi, banyak perubahan yang terjadi. Aset-aset Dodi juga bertambah. Intinya, gaya hidup keduanya meningkat. “Bapak saya malah senang, dia jadi makin dihormati orang karena sudah keliatan orang kayanya,” pujinya. Emang kelihatan ya dari penampilan?
Setelah sukses mengubah gaya hidup keluarga, Yuni pun mengubah penampilan suaminya. Meski awalnya Dodi ogah mengenakan pakaian bagus yang dibeli Yuni, dengan sedikit paksaan Dodi akhirnya mau menuruti saking cintanya. “Dia buang tuh baju-baju saya yang lama, diganti baju baru. Terus saya dibawa ke pangkas rambut, suruh cukur biar rapi,” katanya. Tadinya banyak kutu ya!
Sejak itu penampilan Dodi pun berubah. Setiap pergi kemana-mana, terutama ke kondangan, mereka selalu tampil mengesankan. Wajar, pakaiannya mahal. Penampilan Dodi berubah total, agak gantengan dikitlah dan lebih terlihat berwibawa. “Saya mulai punya banyak teman, setiap minggu pasti ada aja orang bertamu,” ujarnya. Hati-hati aja tamunya pada minta duit.
Sayangnya Dodi bukan hanya banyak teman, tetapi justru jadi semakin banyak godaan dari wanita lain. Tak sedikit wanita genit yang diam-diam mengincar hati Dodi selain hartanya. Bahkan, tak sedikit yang mau menjadi istri keduanya. “Malah, banyak bapak-bapak atau ibu-ibu yang ngebisikin ke saya nawarin anak gadisnya, gila enggak tuh?” tukasnya. Bukan gila lagi itu, edan.
Pernah kejadian, Dodi didatangi tamu yang terang-terangan memintanya istri kedua. “Wah pokoknya bikin pusing, cakep-cakep lagi,” cetusnya. Dasar hidung belang.
Gara-gara itu, rumah tangga mereka mulai terusik. Terutama Yuni yang merasa khawatir suaminya bakal menambah istri. Bak senjata makan tuan, Yuni kena ulahnya sendiri mengubah penampilan suami. Yuni malah jadi super protektif. Kemanapun Dodi pergi, pasti dibuntuti, termasuk saat pergi ke sawah. Jadi capek sendiri kan!. “Insyaallah saya mah setia. Buktinya, sampai sekarang rumah tangga kita baik-baik aja. Istri cukup satu, yang harus dibanyakin tuh anak,” celetuk Dodi cengegesan. Bisa aja Kang. (mg06/zai)