SERANG – Teka-teki kematian Ulyani terungkap. Lelaki yang ditemukan tewas mengambang di Sungai Cibanten, Lingkungan Kuno Kaujon, Kota Serang itu dibunuh. Minggu (4/8), dua pelaku telah diringkus polisi.
Jasad Ulyani ditemukan tersangkut batu di tengah Sungai Cibanten, Jumat (12/7). Saat diperiksa, identitas korban tidak ditemukan. Identitas korban terungkap saat pemeriksaan sidik jari di RS dr Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang, melalui alat Mobile Automatic Multi Biometric Identification System atau MAMBIS.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKFM) RS dr Dradjat Prawiranegara dokter Budi Suhendar sempat menyebutkan kematian korban lantaran kehabisan napas saat berada di sungai. “Hasil analisa saya korban meninggal saat berada di dalam air. Di dalam paru-paru korban ditemukan tumbuhan mikroskopis. Tumbuhan tersebut masuk saat korban bernapas,” kata Budi, Selasa (23/7) lalu.
Namun, Budi tidak mengetahui penyebab korban berada di aliran sungai. Budi juga tak menepis ada luka terbuka di bagian hidung dan dagu korban. “Jasad korban memang ditemukan luka terbuka yang kecil pada bagian hidung dan dagu,” tutur Budi.
Kejanggalan itu membuat polisi curiga. Polisi mulai menyelidiki kematian korban. Hasil penyelidikan mengarah kepada pelaku. “Sudah sekira tiga hari kemarin penangkapannya. Ada dua pelakunya, sekarang sudah ditahan (di Rutan Polres Serang Kota-red),” kata sumber Radar Banten di lingkungan Polres Serang Kota, Rabu (7/8).
Namun, sumber tersebut enggan membeberkan identitas kedua pelaku. “Kalau tidak salah orang Kaujon,” katanya.
Sementara Kasatreskrim Polres Serang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ivan Adhitira masih enggan berkomentar. “Saya tidak ada komentar,” singkat Ivan ditemui di Mapolres Serang Kota.
Terpisah, kakak kandung korban, Kirman mengaku, telah mendengar dua pelaku pembunuhan adiknya telah diamankan polisi. “Iya benar sudah ditangkap. Ada dua pelaku, satu cewek, satu laki-laki,” kata Kirman.
Dikatakan Kirman, pembunuh adiknya berjumlah empat orang. Sebelum ditemukan tewas, Ulyani dijemput oleh rekannya yang dipanggil Bodong. “Si Bodong yang jemput ke rumah,” ujar Kirman.
Kirman menduga adiknya dianiaya terlebih dahulu usai menenggak minuman keras (miras). Korban yang sudah tidak sadar kemudian jatuh ke Sungai Cibanten. “Masalahnya belum jelas, masih simpang siur. Informasinya, motornya si Bodong digadai ke korban. Habis itu saya enggak tahu lagi,” kata Kirman. (mg05/nda/ira)