Dari Peternakan Sapi Disulap Jadi Agro Wisata
Kemunculan destinasi wisata alam di Kabupaten Serang menjadi salah satu alternatif pilihan rekreasi. Salah satuya, agro wisata Bukit Waruwangi di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang yang sedang ramai dikunjungi wisatawan.
ABDUL ROZAK – PADARINCANG
Berjarak sekitar 28 kilometer dari ibukota Provinsi Banten, Bukit Waruwangi berada di atas ketinggian 250 meter dari permukaan laut (MDPL). Terletak di atas daerah perbukitan wilayah perbatasan Kecamatan Padarincang dan Kecamatan Cinangka.
Butuh waktu sekira satu jam untuk menempuh perjalanan dari pusat Kota Serang. Sepanjang jalan Palima-Cinangka mungkin masih terbilang datar. Namun, ketika memasuki jalur wisata Bukit Waruwangi di Kecamatan Padarincang, akses jalan menjadi sempit dan terjal, meski kondisinya sudah beton. Jalan hanya bisa dilalui oleh satu mobil saja. Sehingga membuat kendaraan lainnya yang berada di arah berlawanan untuk mengantre.
Meskipun bukan hari libur, agro wisata itu ramai dikunjungi wisatawan. Mereka mayoritas dari kalangan pemuda. Wisatawan datang menggunakan kendaraan motor, mobil pribadi, hingga bus berukuran besar. Pantauan Radar Banten kemarin (7/7) hingga pukul 13.00 WIB, sudah lebih dari 50 kendaraan yang masuk tempat wisata itu.
Ada banyak yang disuguhkan di tempat ini, mulai dari resto, vila, padang rumput, hingga peternakan sapi, kerbau, dan rusa. Tak ketinggalan, pemandangan alam yang memanjakan mata para pengunjung. Setiap pengunjung mengabadikan momen dengan berswafoto dengan latar belakang pemandangan yang eksotik.
Di bagian lain, pengelola agro wisata itu menggelar acara launching perdana agro wisata. Acara dihadiri Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Owner Bukit Waruwangi Siswono Yudho Husodo, Dandim 0602/Serang Kolonel Inf Soehandono, Kapolres Serang Kota AKBP Yunus Hadit Pranoto, Sekda Pemkab Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri, dan sejumlah pejabat Pemkab Serang.
Owner Bukit Waruwangi Siswono Yudho Husodo mengatakan, pada 2015 awalnya menjadikan Bukit Waruwangi sebagai lokasi peternakan kerbau dan sapi. Menurut dia, peternakan sapi dan kerbau sangat cocok dilakukan mengingat Indonesia masih impor 800 ribu ekor sapi setiap tahunnya.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, banyak anak-anak muda yang datang ke Bukit Waruwangi. Mereka berswafoto sambil menikmati keindahan alam. “Di sini kita bisa menyaksikan pegunungan, selat sunda, dan pemandangan lainnya,” ujar Mantan Menteri era orde baru ini.
Lalu, setelah mendapat izin dari Pemkab Serang, pihaknya menyulap lokasi peternakan itu menjadi agro wisata yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari vila, padang rumput, kolam renang, wahana bermain, dan sebagainya. “Kita juga lakukan perluasan hingga 100 hektare,” katanya.
Tokoh yang sempat mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2004 ini mengatakan, di atas lahan 100 hektare itu, selain tempat wisata pihaknya juga mengelola peternakan sebanyak 1.000 ekor sapi dan kerbau. Hingga kini, pihaknya sudah menggelontorkan anggaran Rp90 miliar untuk agro wisata itu. “Ada lebih dari 100 karyawan dari masyarakat sekitar,” ucapnya.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, agro wisata menjadi salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Serang. Selain wisata bahari pantai di Anyar-Cinangka. “Ini menambah destinasi wisata kita, jadi selain pantai, kita juga punya wisata pergunungan,” katanya.
Tatu mengatakan, agro wisata menjadi salah satu impian Pemkab Serang. Namun, belum bisa membangunnya sendiri karena keterbatasan anggaran. “Ini impian kita yang terwujud, karena itu kita akan bantu fasilitasnya seperti akses jalan menuju sini,” ucapnya.
Penjaga Pos Bukit Waruwangi, Ayip mengatakan, setelah viral di media sosial, wisatawan yang datang bukan hanya dari dalam daerah saja. Namun, banyak dari luar daerah seperti dari Jakarta, hingga luar pulau jawa. “Dari daerah Jawa, terus Sumatera juga banyak yang datang ke sini, mereka taunya dari media sosial dan jaringan Pak Sis (menyebut Siswono Yudho Husodo),” katanya.
Di hari biasa, kata dia, kunjungan wisata sekitar 300 hingga 400 kendaraan. Namun, di akhir pekan mencapai 1.000 lebih kendaraan yang datang. Kendaraan roda dua yang masuk dipatok harga Rp5 ribu, kendaraan roda empat Rp10 ribu, dan perorangnya Rp3 ribu. (*)