SERANG – Kondisi pendidikan tingkat SMA/SMK negeri memprihatinkan. Agar tetap dapat melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasa, para kepala sekolah harus memutar otak mencari dana. Ada yang mencari pinjaman ke luar, ada juga ke koperasi.
Salah seorang kepala sekolah di Kota Serang mengungkapkan, meskipun serba kekurangan, tapi KBM tetap berjalan seperti biasa. “Ya, tapi seadanya,” ujarnya, Rabu (2/5).
Kata dia, bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) dari Pemprov Banten untuk guru honorer sudah turun. Hanya saja, untuk operasional sekolah yang belum.
Akibat kekurangan anggaran, ia mengaku harus meminjam uang di koperasi dengan harapan Bosda cair sesuai harapan. Apalagi, dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah pusat juga belum cair. “Ya, saya berharap BOS segera turun lagi dan Bosda turun sesuai rencana,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan kepala sekolah lainnya. Sejak Januari ia harus mencari dana talangan agar KBM dapat tetap berjalan seperti biasa tanpa mengurangi kualitas. Apalagi, ada kegiatan-kegiatan yang tak dapat didanai dari dana BOS seperti uji kompetensi guru dan acara perpisahan siswa kelas tiga yang sebentar lagi akan lulus. “Ya, kepala sekolahnya harus pintar-pintar nyari dana,” tuturnya.
Kata dia, selain kewalahan mengenai anggaran operasional, usulan belanja modal sejak tahun lalu juga tak dipenuhi. Padahal, setiap sekolah sudah mengajukan melalui rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Belanja modal itu antara lain untuk pengadaan komputer dan peralatan praktik siswa.
“Tahun lalu kami ajukan tidak keluar. Tampaknya tahun ini juga terjadi lagi,” ujarnya. (Rostinah/RBG)