JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perbaikan ekonomi Indonesia pada awal kuartal III tahun 2021 mulai berlanjut setelah keberhasilan penanganan kasus Covid-19. Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang ketat, percepatan vaksinasi salah satu yang cukup baik dan upaya penyembuhan pasien mendukung keberhasilan penanganan Covid, meski harus tetap waspada ke depannya.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTa Edisi September 2021 secara daring, Kamis (23/9). Menurutnya, kerja keras APBN mulai terwujud dengan terjadinya pertumbuhan pendapatan yang meningkat menunjukkan adanya ekonomi yang membaik. Di sisi lain, meskipun belanja negara tetap didorong untuk memberikan stimulus, tetapi tetap terjaga dalam upaya untuk mendukung konsolidasi fiskal. Sebagai dampaknya, terjadi penurunan defisit anggaran yang berpengaruh pada menurunnya kebutuhan pembiayaan.
“Tahun 2021 ini adalah tahun pemulihan meskipun sempat mengalami beberapa disrupsi seperti kenaikan Covid sesudah Nataru maupun Delta. Kita tetap mengharapkan akan adanya yang kita sebut rebound recovery dan dengan demikian kita juga akan konsolidasi APBN. Ceritanya tetap seperti ini, konsisten ada optimisme namun tetap hati-hati. Optimisme tetap ada alasannya dan hati-hati karena memang kita melihat ketidakpastiannya masih ada, baik itu karena Covid, lingkungan global, dan gejolak-gejolak geopolitik yang harus kita waspadai imbasnya pada perekonomian global maupun Indonesia,” ungkap Sri Mulyani dikutip dari siaran pers.
Ia memaparkan, peran penting APBN terus diperkuat dalam memastikan pemulihan ekonomi. Peran aktif masyarakat dan kewaspadaan atas risiko kedepan juga sangat diperlukan dengan menerapkan 5M dan 3T, serta keikutsertaan program vaksinasi.
Perempuan yang pernah menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengakui laju pemulihan ekonomi sempat tertahan pada awal kuartal III yang ditunjukkan oleh tingkat keyakinan masyarakat sebagai akibat dari tren kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan dan dampak psikologis penerapan PPKM. Namun, aktivitas konsumsi mulai meningkat secara perlahan, seperti penjualan ritel menuju level positif dan penjualan kebutuhan sehari-hari masyarakat semakin membaik. Seiring ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan dengan penurunan kasus Covid dan akselerasi vaksinasi.