CILEGON – Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Aldrin Dalimunte, mengatakan padatnya aktivitas pelayaran di penyeberangan Merak – Bakauheni menjadikan lintasan itu sebagai alur perairan yang berpeluang terjadinya kecelakaan pelayaran.
Hal itu diungkapkan saat pihaknya menggelar sosialisasi preventif kecelakaan transportasi pelayaran kepada seluruh stakeholder pelayaran di Hotel Grand Mangku Putra, Kamis (5/11/2015).
“Dari hasil investigasi yang kami lakukan, lalu lintas di Merak – Bakauheni ini adalah lintasan yang cukup padat dan ramai. Bukan hanya dilayari oleh kapal-kapal dengan trayek reguler saja, tapi juga ada kapal-kapal dengan trayek bebas. Sehingga kemungkinan kapal dengan trayek bebas dan reguler ini bisa bertemu (berpotensi kecelakaan-red),” ujarnya.
Terkait dengan adanya potensi kecelakaan pelayaran itu, kata dia, pihaknya pun belakangan telah mengeluarkan sejumlah catatan rekomendasi yang ditujukan kepada regulator maupun operator jasa penyeberangan. Dengan demikian, diharapkan potensi ini dapat segera diantisipasi dengan berbagai persiapan.
“Kami harapkan dari semua pihak yang telah mendapatkan rekomendasi itu dapat menyatukan persepsi sehingga harapan kita untuk mendapatkan safety dalam pelayaran itu bisa tercapai. Dan rekomendasi yang kami berikan pun, hanya sebatas teknis. Yah terkait dengan SDM nya, infrastruktur seperti kelayakan kapal, maupun aturan-aturan yang berlaku,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak, Togar Napitupulu, mengatakan sebagai operator kalangan usaha penyeberangan saat ini sudah mempersiapkan diri dengan adanya potensi kecelakaan pelayaran tersebut.
“Semua aspek sudah kita persiapkan. Tidak hanya alat keselamatan penumpang tapi juga hingga dari sisi konstruksi kapal, itu sudah menjadi perhatian kita,” ujarnya. (Devi Krisna)