Keluhan umum sehabis minum kopi adalah susah menahan hasrat
ingin kencing. Oleh banyak pakar selama ini, konidisi ini dikatikan dengan
risiko dehidrasi sehingga harus diimbangi dengan minum lebih banyak air putih.
Namun anggapan ini terbantahkan dari temuan terbaru dari
penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE. Penelitian itu membuktikan
bahwa anggapan orang minum kopi dan bisa menyebabkan dehidrasi itu cuma mitos.
Risiko dehidrasi akibat minum kopi lahir dari hasil
penelitian 80 tahun silam yang sudah tidak relevan lagi untuk kondisi di masa
ini.
Seorang sport scientist di Inggris, Sophie Killer mengatakan
bahwa kafein yang dikonsumsi akan berinteraksi dengan zat-zat lain yang di
dalam tubuh. Dalam penelitiannya, ia membuktikan tidak ada risiko dehidrasi
selama kopi diminum dalam takaran wajar.
Sebanyak 50 laki-laki dewasa yang sehat dilibatkan Killer
dalam penelitian tersebut. Sebagian rutin minum kopi dan sebagian lagi
dikondisikan untuk pantang kopi. Kedua kelompok sama-sama tidak boleh
mengonsumsi alkohol dan melakukan aktivitas fisik berlebihan.
Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada perbedaan yang
berarti terkait status hidrasi atau kecukupan cairan pada kedua kelompok.
Artinya, kekhawatiran bakal mengalami dehidrasi akibat minum kopi pun
terbantahkan dengan temuan ini.
“Sudah menjadi keyakinan umum bahwa minum kopi bisa
memicu dehidrasi sehingga harus dihindari, atau dikurangi. Anjuran tersebut
sudah saatnya di-update dengan temuan ini,” kata Killer, seperti dilansir
laman Daily Mail, Senin (10/2).
Dalam takaran wajar, kopi diketahui memiliki berbagai
manfaat. Salah satunya adalah menangkal radikal bebas, sebab kopi mengandung
sejumlah senyawa penting yang berfungsi sebagai antioksidan. Takaran yang masih
dianggap wajar adalah 2 hingga 3 cangkir setiap hari.( jpnn)