Sementara itu, Ketua Pelaksana MTQ XVIII Provinsi Banten Prof Dr Sholeh hidayat mengatakan, venue perlombaan MTQ tahun ini dilakukan di gedung-gedung perkantoran yang ada di lingkungan KP3B. Misalnya saja di Masjid Raya Al Bantani, Gedung Terpadu Setda Provinsi Banten, kantor Dinas Pariwisata, gedung Majelis Ulama Indonesia, serta kantor Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten.
“Ini karena suasana pandemi. Biasanya MTQ dilaksanakan di kabupaten kota, terakhir di Tangsel. Sekarang di KP3B,” ujarnya.
Meskipun kasus Covid-19 melandai, tetapi perhelatan yang dilakukan setiap tahun ini tetap dilaksanakan secara sederhana.
Kata dia, jumlah peserta di MTQ XVIII ada 497 orang yang mengikuti sepuluh cabang lomba. Jumlah yang dikirim setiap kabupaten kota berbeda. “Ada kabupaten kota yang tidak mengirimkan peserta untuk semua cabang lomba,” tuturnya.
Meskipun sederhana dan dilakukan di masa pandemi, tapi Sholeh mengaku tidak ada hambatan dalam pelaksanaan MTQ. “Kami manfaatkan teknologi informasi jadi bisa online,” ujar mantan Rektor Untirta ini.
Ia berharap perhelatan MTQ dapat melahirkan juara-juara terbaik dengan kualitas dan kompetensi yang bisa bersaing dengan provinsi lain.
Pembukaan MTQ turut dihadiri pimpinan DPRD Banten, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banten seperti Polda Banten dan Polda Metrojaya, Korem 064 Maulana Yusuf dan Korem 052 Wijayakrama, Kejati Banten, Pengadilan Tinggi Agama Banten, dan MUI Banten.
Tampak hadir juga sejumlah kepala daerah kabupaten kota di antaranya Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Walikota Serang Syafrudin. (nna/alt)