Memasuki musim hujan tahun 2021, Provinsi Banten tidak hanya rawan bencana banjir, tapi juga tanah longsor. Daerah rawan tanah longsor tersebut, mengacu pada potensi gerakan tanah di Banten pada awal tahun 2021.
Berdasarkan data yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebanyak 7 kabupaten/kota memiliki potensi pergerakan tanah. Namun yang paling rawan bencana longsor yaitu Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Potensi gerakan tanah dengan kategori tinggi, paling banyak di Kabupaten Lebak yang mencapai 27 titik, disusul Kabupaten Pandeglang sebanyak 25 titik. Selanjutnya, Kabupaten Serang sebanyak sembilan titik.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, Provinsi Banten termasuk daerah rawan bencana, terutama bencana alam geologi yang disebabkan oleh posisi Indonesia yang berada pada lingkaran cincin api yang merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, yaitu Lempeng Australia, Euro-Asia dan Samudra Pasifik.