
Muqodimah
Beberapa hari lagi masyarakat akan merayakan peringatan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Seperti tahun-tahun lalu, libur akhir tahun ini melahirkan tradisi bagi masyarakat Indonesia, yaitu mudik ke daerah-daerah asal dan bepergian untuk liburan ke berbagai lokasi wisata Religi yang ada di Tanah Air.
Jumlah masyarakat yang melakukan bepergian di akhir tahun diperkirakan akan membludak, efek dari dua tahun masa pandemi yang mengharuskan masyarakat tertahan di rumah karena menghindari penularan virus Covid-19.
Pergerakan masyarakat yang bepergian pada Nataru tahun ini akan kemungkinan akan melonjak dari tahun tahun sebelumnya dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Dinas terkait sudah mengantisipasi dan koordinasi dengan stakeholder lainnya dengan menetapkan peraturan khusus bagi kendaraan angkutan barang agar perjalanan dan transportasi masyarakat, khususnya yang menggunakan transportasi darat dapat lebih nyaman, aman, dan selamat dalam menjalani masa liburan di berbagai daerah.
Peraturan khusus terhadap perjalanan kendaraan angkutan barang ini telah melalui pertimbangan yang matang dalam menyikapi kemungkinan akan terjadinya kemacetan parah yang akan terjadi di tengah meningkatnya volume kendaraan angkutan umum dan kendaraan pribadi dalam masa-masa liburan Natal dan Tahun Baru 2023.
Wisata Religi
Wisata religi adalah salah satu jenis wisata yang berkaitan erat dengan aktivitas ataupun tempat khusus yang berhubungan dengan aspek religi keagamaan. Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama tertentu. Apalagi menjelang Nataru wisata religi banyak dilakukan oleh masyarakat terutama para pelajar yang bertepatan dengan libur sekolah.
Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya beberapa tempat ibadah yang memiliki kelebihan. Ini misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan dan keunggulan arsitektur bangunannya.
Wisata religi adalah tempat-tempat wisata yang memiliki sisi religi, seperti tempat ibadah atau tempat ziarah tokoh masyarakat. Wisata religi menekankan pada keunikan, keindahan dan nilai religi. Di antara jenis-jenis tempat wisata berdasarkan motif wisatawan, lokasi tujuan, dan perjalanan wisata bahari. Wisata bahari dikenal juga dengan sebutan wisata maritim atau wisata tirta. Wisata budaya di Indonesia. Wisata pertanian. Wisata buru. Wisata ziarah. Wisata cagar alam. Wisata konvensi dan lain sebagainya, dan semua mengandung kemanfaatan bukan hanya sekedar jalan jalan dan menghabiskan masa kepenatan.
Beberapa macam wisata, antara lain : Pertama, wisata sejarah yaitu Mengunjungi berbagai peninggalan dan situs sejarah. Kedua, wisata alam. Jenis wisata yang dilakukan dengan obyek wisata berupa keindahan alam sekitar. Ketiga, wisata religi. Yaitu melakukan wisata religi dengan mengunjungi tempat khusus umat beragama, makam, tempat beribadah. Keempat, wisata pendidikan.
Adapun fungsi-fungsi wisata religi adalah Untuk aktivitas luar dan di dalam ruangan perorangan atau kolektif, untuk memberikan kesegaran dan semangat hidup baik jasmani maupun rohani. Sebagai tempat ibadah, salat, zikir dan berdoa. Sebagai salah satu aktivitas keagamaan.
Tujuan dari wisata religi adalah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, mengingatkan pada akhirat, menyegarkan rohani, serta membuka wawasan tentang sejarah penyebaran agama Islam dan perjuangan para wali berdakwah.
Khotimah
Setiap orang membutuhkan waktu bersenang-senang dengan menikmati pemandangan dalam sebuah perjalanan wisata. Islam pun menganjurkan umatnya untuk melakukan perjalanan wisata. Ditemukan tidak kurang dari tujuh ayat Alquran yang mengaitkan langsung perintah memandang itu dengan perjalanan. Salah satunya yaitu, “Berjalanlah di bumi dan lihatlah” (QS Al-An’am [6]: 11).
Dengan berwisata sesuai ajaran Islam, kita akan mendapatkan banyak manfaat. Seperti yang dijelaskan dalam riwayat yang didendangkan oleh Sayyidina Ali atau Imam Syafi’i, bahwa setidaknya ada 5 manfaat yang dapat diperoleh dari berwisata. Berikut bunyi riwayat tersebut,
“Tinggalkan negeri untuk meraih kejayaan dan berwisatalah karena di sana ada lima manfaat, yaitu mengenyahkan gelisah, meraih kehidupan, ilmu, adab, dan pertemanan dengan yang jaya. Dengan demikian bahwa Wisata Religi adalah tempat-tempat wisata yang memiliki sisi religi, seperti tempat ibadah atau tempat ziarah tokoh masyarakat . Wisata Religi menekankan pada keunikan, keindahan dan nilai religi.
Selamat berlibur dan berwisata semoga berkah.
Penulis adalah Kepala Bidang Pendidikan Agama & Keagamaan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, penulis buku Islam Dalam Transformasi Kehidupan dan buku Kepemimpinan Pendidikan Transformasional.