Sapri (29) nama samaran termasuk lelaki yang tak mudah percaya kepada orang, termasuk dengan istrinya sendiri, sebut saja Inem (28). Ia sengaja meninggalkan uang di saku celana dan kemeja saat akan dicuci oleh istri, tujuannya untuk mengetes kejujuran Inem, tapi ternyata Inem tak pernah bilang kalau ada uang tertinggal, rumah tangga mereka pun hampir bercerai. Astaga.
Ditemui Radar Banten di kediamannya di Kecamatan Ciruas, Minggu (22/8), Sapri siang itu sengaja mengundang untuk ngopi dan makan siang. Curhatannya soal masa awal rumah tangga pun berlangsung.
Pernikahan mereka sudah sejak tiga tahun lalu. Waktu itu keduanya dijodohkan orangtua. Sebenarnya Sapri belum terlalu yakin dengan Inem, tapi karena bapaknya sudah sepakat, ia cuma bisa manut.
Maklumlah Sapri memang lumayan keren, pendidikannya juga sampai S1, sedangkan Inem gadis desa yang cantik jelita. Tapi bagi Sapri yang waktu itu baru lulus kuliah dan masih sok pintar, kecantikan bukan ukuran dalam memilih pasangan. “Biasalah, masih ideologis gitu, padahal mah saya juga enggak pinter-pinter amat,” ujar Sapri.
Bahkan di malam pertamanya pun, Sapri dan Inem tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Keduanya masih malu-malu, dan malah terlelap tidur. “Dianya juga enggak minta, yaudah tinggal tidur aja,” katanya.
Saat di malam keempat, mereka masih belum mulai pertempuran. Hingga malam berikutnya, mungkin Inem curhat kepada ibunya soal kesunyian di malam pertama. Hari itu, entah ada angin apa, seluruh keluarga Inem pergi ke rumah saudara. Katanya sih ada acara, tapi mereka berdua tak diajak dan dibiarkan di rumah.
Saat suasana sepi tengah malam, Sapri tak bisa menahan hasratnya sebagai lelaki. Malam itu pun ia menjalankan kewajibannya sebagai suami, membuat Inem merem melek menikmati.
Rumah tangga mereka sih awalnya harmonis, Sapri bekerja sebagai guru agama dan punya usaha ruko sembako, sedangkan Inem mengurus rumah. Meski masih menumpang di rumah mertua, tapi Sapri sangat enjoy menjalani hari.
Tapi meski sudah setahun bersama, di lubuk hati Sapri yang paling dalam, ternyata masih ada keraguan kepada Inem. Maklum, mereka belum lama kenal tapi sudah dinikahkan. Maka Sapri pun berinisiatif mengetes kejujuran istrinya dengan sengaja meninggalkan uang di kantung celana.
“Pertama saya tinggalin 200 ribu, ternyata dia enggak bilang, kedua 300 ribu, hilang, ketika 500 ribu, hilang juga,” katanya.
Sapri mulanya mencoba bersikap biasa, mencoba sedikit-sedikit menerima semua kekurangan Inem, termasuk sikap ketidakjujurannya. Tapi lama kelamaan, Sapri termakan emosi, soalnya upah mengajar selalu tertunda, ditambah usaha rukonya juga sepi pembeli.
Sapri mulai tak bisa mengontrol sikap kesalnya, tapi saat ia hendak melampiaskan unek-uneknya selama ini, Sapri diberi kejutan hasil tespek dua garis biru. “Saya bakal punya anak,” katanya bangga.
Amarah Sapri pun mereda, yang tadinya mau marah, tapi tak jadi karena kabar bahagia itu. Tapi Sapri kembali galau karena tak punya uang untuk biaya cek up istri. “Tetap pusing lagi sayanya, enggak punya duit,” ungkapnya.
Tapi ternyata, saat Sapri jujur kalau tak punya uang, Inem mengeluarkan sejumlah uang dari dalam toples, ia bilang kalau uang itu uang yang ditemukannya di saku celana Sapri. “Ternyata masih dia simpen,”katanya.
Bukan cuma itu, Inem juga selalu menyisihkan setiap uang pemberian suami selama setahun di tabungan. Alhasil, saat melahirkan, Sapri tak pusing cari pinjaman karena ada uang tabungan istri. “Alhamdulillah, ternyata istri saya pinter nabung,” katanya.
Sejak itu Sapri mulai merasa tak ada keraguan lagi kepada Inem. Malah ia semakin cinta dan sayang anak istri, rumah tangga harmonis hingga kini. Subhanallah, semoga langgeng ya, Kang. (drp/air)