SURABAYA – Tak ingin pasarnya terus menyusut, tahun ini Nissan Indonesia akan menggenjot penjualan di segmen low MPV (LMPV). Merujuk data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pengiriman Grand Livina dari pabrik ke diler pada 2015 mencapai 8.282 unit. Kemudian, angkanya menyusut pada 2016 menjadi 5.309 unit, 2017 naik sedikit menjadi 6.204 unit, dan anjlok lagi menjadi 2.437 unit pada 2018.
Presdir PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi mengatakan, Grand Livina diluncurkan di Indonesia pada 2007. Sejak saat itu, Nissan sama sekali belum pernah merombak total Livina. ’’Nah, pada Februari inilah kami menghadirkan pembaruan Livina dengan nama All New Livina,” ungkapnya setelah peluncuran All New Nissan Serena dan All New Nissan Livina di Pakuwon Mall Surabaya, Kamis (28/2).
Dia berharap varian anyar di segmen LMPV tersebut mampu menggenjot lagi penjualan Nissan. Selain itu, diharapkan bisa mengembalikan posisi Nissan ke daftar 10 merek otomotif terlaris di tanah air. ’’Sejauh ini, yang menjadi backbone penjualan kami adalah mobil di kategori LMPV,” tutur Sekiguchi.
Pihaknya tidak menampik bahwa persaingan di segmen MPV sekarang cukup ketat. Pada awal tahun ini saja, beberapa merek yang bermain di kelas tersebut telah melakukan penyegaran. Sebut saja Toyota, Daihatsu, dan Honda. Meski begitu, sampai saat ini segmen MPV masih tetap menjadi market yang seksi untuk digarap di tanah air.
Mayoritas masyarakat Indonesia memang menyukai mobil yang bisa menampung banyak orang. ’’Makanya, sebagian besar pabrikan mobil kini agresif menggarap MPV 7-seater,” ujarnya. Nissan mengakui bahwa Livina baru tersebut menggunakan basis Mitsubishi Xpander. Berkat sentuhan Xpander, tampilan mobil kini menjadi tampak dinamis dan gagah. Meski begitu, pihaknya tetap membuat perbedaan antara Livina dan MPV Mitsubishi tersebut. (jpc/aas)