CURUG – Pemuda RT 02 RW 06, Lingkungan Kembang, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, mencoba memunculkan nuansa warna-warni di kampungnya. Mural-mural di tembok pembatas tanah warga dibuat.
Para pemuda kampung ini melakukannya karena nuansa hijau tidak perlu diragukan lagi. Kendati tanamannya rusak akibat tak dirawat oleh warga yang takut keluar rumah akibat Covid-19, bermacam tumbuhan mulai ditanam lagi.
Ketua RT 02 Asroni mengakui, konsep penataan kampungnya, semula hanya penghijauan dan kebersihan. Namun, pada penilaian tahap pertama Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang 2020, ia ditegur oleh tim juri. Bahwa, kreativitas dan inovasi warga RT 02 harus ada.
“Kalau soal inovasi, kita sudah ada pengelolaan bank sampah. Cuma, kreativitasnya ini yang belum,” ujar Asroni pada Rabu (15/7).
Karena itu, pengurus RT 02 mengajak warganya untuk iuran. Uang yang terkumpul, lalu digunakan untuk membeli cat, lengkap dengan kuas, untuk memfasilitasi ide kreatif pemuda membuat mural.
Tembok pembatas tanah kemudian dijadikan media gambar oleh para pemuda. “Alhamdulillah, mereka semangat,” tandas Asroni.
Ia mengaku, sempat terkendala anggaran lantaran dana stimulan untuk penataan lingkungan tiap RT dari Pemkot Serang telat cair. Namun, setelah penilaian tahap pertama, anggaran itu bisa dicairkan. Warga pun terbantu dalam menyiapkan kampungnya menghadapi penilaian tahap kedua.
“Awalnya, kita hanya mengandalkan iuran warga, tapi sekarang ada stimulan,” ungkap Asroni.
Lurah Curug Suadah optimistis, RT 02 bisa jadi juara. Soalnya, kekompakan warga sudah terbentuk sejak lama. Bukan hanya dalam kegiatan gotong royong, tapi juga saat swadaya iuran untuk penataan.
“Saya sering koordinasi dengan Pak RT (menyebut Asroni-red) agar terus jaga semangat dan kekompakan warga,” tandas Suadah. (mg06/don)