SERANG – Unit Intel Kodim 0602/Serang, menangkap oknum perwira TNI berpangkat Kapten yakni Mohammad Iskandar. Penangkapan tersebut dilakukan di Kampung Petung RT 03/02 Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Rabu (8/3).
Dandim 0602/Serang Letkol Infanteri Oki Andriansyah Adiwirya mengatakan, penangkapan tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat. “Dan ini juga atas dukungan masyarakat yang dengan cepat melakukan laporan bahwa adanya TNI gadungan. Mendapat laporan tersebut, Intel Kodim dan Koramil langsung merespon dan menangkap oknum gadungan tersebut,” katanya.
“Memang saat ini modus yang mengaku TNI sudah marak sekali, maka dari itu kita tidak bersegan-segan bagi masyarakat untuk segera dilaporkan ke kami, biar kami yang menanganinya, bukan hanya TNI gadungan saja, kalau memang ada anggota TNI yang merugikan masyarakat tetap harus dilaporkan. Seperti yang kita tangkap saat ini, dia mengaku ke masyarakat sebagai perwira yang berpangkat kapten, dari laporan yang dilakuan masyarakat langsung kita kembangi dan malam ini (kemarin) kita berhasil menangkapnya,” ujarnya.
Oki menjelaskan, selama ini pelaku sudah melakukan penipuan dan memanfaatkan masyarakat untuk kepentingan diri sendiri. Selama ini masyarakat juga resah karena adanya TNI gadungan yang masih berkeliaran di wilayah Serang.
“Dari hal-hal seperti ini, jadinya institusi TNI sangat tercoreng, kami juga di setiap anggota di daerah kami perintahkan jangan pernah manfaatkan masyarakat, dan bikin masyarakat susah, yang harus TNI lakukan untuk masyarakat adalah membantu masyarakat, dan menyayangi masyarakat, itu sudah komitmen TNI, dari kasus ini nanti juga kami lakukan (pengembangan) lebih dalam lagi. Kami telusuri apa ada korban lagi ditipu sama pelaku ini,” katanya.
Dari tangan oknum berpangkat Kapten tersebut, Unit Intel Kodim 0602/Serang menyita barang bukti diantaranya 10 surat lamaran pekerjaan, surat akta jual-beli tanah, sepatu PDL, satu setel baju loreng, satu kaos loreng, satu tas berlambang Kopassus, seragam PDH satu setel, uang Rp800 ribu, Kopel Rim satu sangkul, beberapa kwintansi dan satu kartu tanda anggota (KTA) Mabes TNI.
“Kami lihat dari dokumen-dokumen yang dia bawa, memang dia penyaluran tenaga kerja di pabrik-pabrik yang berada di Kawasan Kragilan hingga Kawasan Cikande, bahkan dia ini menjanjikan ke masyarakat bisa memasukan ke pabrik-pabrik yang tujuan masyarakat dan dia meminta imbalan hingga jutaan rupiah. Kami juga meminta data-data ke setiap perusahaan yang sudah pernah dimasukin oleh oknum ini,”ungkapnya.
Sementara itu, Mohammad Iskandar mengaku tujuan dirinya menggunakan pakaian dinas TNI lengkap dengan pangkatnya ini untuk membantu masyarakat yang ingin berkerja. Dan untuk melancarkan bisnis pengolahan limbahnya, yang saat ini dijalani dirinya dengan 10 orang anak buah.
“Tujuannya ngamanin usaha saya saja, dan membantu masyarakat yang ingin bekerja, saya tidak pernah mengakui bahwa saya anggota dari TNI, saya memakai pakaian ini cuma ngawal usaha bisnis limbah saya, saya beli atribut TNI ini dari Pasar Senin, jadi saya tidak pernah pakai nakutin masyarakat dan meminta uang, saya hanya pakai baju ini memang ke Jakarta saja untuk mengawal usaha limbah plastik,” ucapnya.
Iskandar mengaku sudah setahun ia melancarkan aksinya tersebut dan sudah sering memasukkan tenaga kerja baru ke perusahaan yang sudah berkerja sama dengan dirinya.
“Memang saya bangga jadi tentara, saya pernah daftar jadi tentara cuma tidak diterima, saya daftar di Semarang. Jelas saya kapok pak, saya tidak mau kaya gini lagi, saya sangat menyesal atas perbuatan saya selama ini yang memang mengaku bahwa saya adalah anggota dari TNI,” tuturnya. (Ade F)