MAJE – Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bengkulu Ekspres, laka tunggal itu terjadi Minggu (8/8) sekira 10.00 WIB di Jalan Lintas di Desa Sumber Harapan tepatnya di depan rumah makan pondok kuring. Bermula sepeda motor Supra NF 125 SD, warna hitam merah dengan Nopol A 5854 AV yang dikendarai korban datang dari arah kota Bengkulu menuju Lampung. Nah sesampai di tempat kejadian perkara (TKP), diduga karena kondisi jalan yang kosong korban memacu kendaraannya cukup kencang. Namun karena diduga mengantuk lalu korban hilang keseimbangan dan oleng hingga membuat korban terjatuh dan terpelanting keras ke aspal. Akibatnya korban mengalami luka di bagian kepala, dan mengeluarkan darah dari mulut sehingga langsung dibawa ke puskesmas terdekat. Kemudian, korban langsung dibawa ke RSUD Kaur lantaran luka cukup parah. Meski sempat mendapatkan perawatan di RSUD Kaur, tapi nyawa korban tidak tertolong dan mengembuskan napas terakhir. “Laka tunggal ini bisa jadi korban ngantuk sehingga ketika sampai di lokasi kejadian tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Dari hasil olah TKP helm yang digunakan korban itu pecah karena benturan keras. Untuk kendaraan korban sudah kita amankan di Polsek dan jenazah korban akan kita berangkatkan ke kediamannya di Kota Serang,” jelas Kapolsek.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pembinaan SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Aat Supriyadi membenarkan jika Hasbullah Thoyib merupakan salah satu guru di SMPN 1 Kramatwatu.
Aat mengatakan, informasi itu sudah sampai ke pihak sekolah dan Dindikbud Kabupaten Serang. Bahkan, pihak keluarga almarhum sudah berangkat ke Bengkulu kemarin sore. “Informasinya kecelakaan tunggal, bawa motor,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima Aat, almarhum pergi ke Bengkulu sendirian. Almarhum pergi empat hari setelah Idul Adha. “Mungkin almarhum ke Bengkulu sedang mudik, dari Serang ke Bengkulu bawa motor,” katanya.
Aat mengatakan, informasi kecelakaan itu pertama kali diterima dari salah satu guru di SMPN 1 Kramatwatu. Saat itu, ada guru yang melihat postingan di media sosial soal informasi kecelakaan tersebut. “Kemudian ketika ditelepon nomornya, yang ngangkat polisi,” ujarnya. (BE-jek/air)