SERANG – Sejak Juni lalu hingga saat ini, lelang jabatan terbuka (open bidding) di lingkup Pemprov Banten belum rampung. Padahal, open bidding di lingkup Pemkot Serang yang waktu pengumumannya berbarengan sudah menghasilkan 11 pejabat eselon II.
Diketahui, pada Juni lalu, Pemprov membuka lelang terbuka empat jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama. Yaitu, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Biro Bina Perekonomian, serta direktur UPT RSUD Banten.
Sekda Banten yang juga Ketua Pansel Open Bidding Empat JPT Pratama Al Muktabar mengatakan, keterlambatan itu salah satunya lantaran salah satu panitia seleksi (pansel) open bidding adalah orang Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Karena panselnya ada yang dari pusat, maka kami melakukan penyesuaian jadwal,” ujar Al saat ditemui di Masjid Raya Al Bantani, KP3B, usai kegiatan santunan kepada 250 anak yatim piatu, Kamis (5/9).
Al mengungkapkan, beberapa waktu lalu, salah seorang anggota pansel juga ada yang berangkat ke Eropa sehingga tidak lengkap untuk melanjutkan tahapan. Apabila tidak lengkap, dikhawatirkan ada hal-hal yang tidak objektif. “Untuk itu, kita clear-kan betul,” tuturnya.
Pria yang dilantik pada 27 Mei lalu itu mengatakan, kelanjutan proses open bidding segera dilanjutkan dalam waktu dekat. Diusahakan pekan depan pansel akan menggulirkan tahapan. Kata dia, apabila anggota pansel lengkap, maka hasil open bidding akan lebih baik. “Kalau dipikirin banyak orang akan lebih baik hasilnya,” terang Al.
Kata dia, saat ini tahapan open bidding memasuki proses seleksi wawancara. Kemudian akan dilakukan pemilihan tiga besar dan dilanjutkan dengan meminta izin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Selanjutkan, gubernur akan memilih salah satu dari tiga nama yang diantarkan pansel. “Hak gubernur yang menentukan,” ujarnya.
Selain empat JPT Pratama tersebut, ada juga jabatan eselon II lainnya yang kosong dan diisi pelaksana tugas (Plt) seperti Asda I, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. “Mudah-mudahan bisa berparalel. Ada juga yang memasuki pensiun dan seterusnya,” terang pria yang hobi bercocok tanam itu.
Terpisah, Asisten Komisioner KASN Harry Mulya Zein mengaku, hingga saat ini belum ada surat lagi dari Pemprov Banten terkait proses open bidding empat JPT Pratama. “Kami juga menunggu,” ujar Harry. (nna/alt/ira)