TANGERANG – Daerah Provinsi Banten Ranta Suharta menyebut, sebanyak 29 ribu hektare area persawahan di Pantaiutara (Pantura) Tangerang menjadi kawasan pengembangan teknologi tepat guna pertanian.
Hal itu disampaikannya dalam pameran gelar teknologi tepat guna (TTG) XIII Tingkat Provinsi Banten Tahun 2017 di Kawasan Mardigrass, Citraraya, Kecamatan Panongan, Jumat (25/8).
Dikatakannya, persawahan di Pantura merupakan lahan produktif yang cocok menjadi area pengembangan teknologi pertanian dari mahasiswa seluruh Indonesia. ”Kita buka selebar-lebarnya bagi para pelajar dan mahasiswa untuk bereksperimen di sini,” katanya.
Ditambahkan Ranta, sejumlah kecamatan yang menjadi daerah percontohan di antaranya Kresek, Kronjo dan Gunungkaler. ”Hampir 80 persen warga di sana bertumpu pada sawah. Untuk memberikan nilai tambah, tentunya terapan TTG berimplikasi pada hasil panen petani di sana,” jelas Ranta.
Meski baru sebatas wacana, sambung Ranta, konsep TTG sudah mulai diaplikasikan di sejumlah kabupaten. Seperti mesin penyiang rumput dan insektisida alami. ”Kesemua teknologi dalam pameran ini tentu harus ramah lingkungan dan efisien,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Banten Sigit Suwitarro mengatakan, pihaknya selalu mendukung iklim riset dan penelitian tepat guna di seluruh desa di Provinsi Banten. Saat ini, DPMD telah menjalin kerja sama teknologi bersama Posyantek, universitas dan SMK.
”Kami juga mengembangkan teknologi tepat guna yang diisi oleh para sarjana bidang sains dan teknologi untuk berkarya di tengah masyarakat, sehingga terjadi transfer teknologi di desa,” tandasnya. (TOGAR/RBG)