Apa yang dilakukan Neng (46) nama samaran, selalu salah di mata suaminya, sebut saja Johan (50). Setelah diulik, ternyata ada yang sirik dan mengganggu rumah tangga mereka lewat jalur hitam. Hih, serem juga nih.
Ditemui Radar Banten di salah satu kampung di Kecamatan Serang, Kota Serang, Sabtu (24/7) siang itu, Neng baru selesai makan siang dan bersantai di teras rumah. Diajak mengobrol seputar rumah tangga, Neng curhat tentang sikap suaminya yang pernah sensi abis pada istri.
Peristiwa ini terjadi tiga tahun lalu, saat itu Neng mengaku tidak pernah mengerti apa yang diinginkan Johan. Setiap hari bersikap cuek dan pendiam, tidak pernah lagi ada obrolan mesra seperti awal-awal pernikahan dulu. “Saya cuma bisa pasrah ngadepin sikap suami,” kata Neneng.
Padahal, segala bentuk perhatian dan kasih sayang sudah Neng berikan ke Johan. Mulai dari melakukan semua kewajiban istri, sampai rela begadang setiap malam hanya demi menyambut kepulangan suami. “Nih lihat matanya sudah kayak mata panda, karena sering begadang,” serunya.
Bahkan, makanan yang sudah Neng siapkan untuk suami pun jarang dimakan Johan. Setiap kali diajak makan, Johan selalu mengelak dengan alasan sudah makan di jalan sama teman. “Sedih, bingung, enggak tahu salah apa malah diginiin, galau,” keluh Neng.
Maklumlah, Johan bekerja sebagai satpam di salah satu pabrik di Kecamatan Kragilan. Kalau sedang dapat ship dua, sering pulang tengah malam. Meski sering pulang malam, kata Neng, Johan pinter menjaga kebugaran tubuh. Wajahnya selalu terlihat segar, badannya juga ideal.
“Biasanya dia bangun siang, sore olahraga. Sebelum magrib berangkat kerja,” akunya.
Neng juga tak kalah rupawan. Meski penampilannya sederhana, tapi Neng punya mata yang lentik dan senyuman manis. Bodinya juga lumayanlah, enggak malu-maluin buat diajak kondangan. Hehe.
Tujuh tahun lalu, mereka bertemu berkat perjodohan orangtua. Keduanya saling mempercayakan urusan jodoh sepenuhnya ke orangtua, jadi proses pernikahan pun tidak ada kendala. Dua bulan ta’arufan, mereka menuju pelaminan.
Awal rumah tangga keduanya pun harmonis, meski waktu itu Johan masih menganggur, ditambah mereka masih menumpang di rumah keluarga Neng, tapi Neng dan keluarga tidak pernah terlalu mempermasalahkan hal itu. “Asal Kang Johan mau berusaha cari kerja, Neng mah tetap dukung suami,” katanya.
Setahun kemudian Neng hamil, Johan pun dapat kerjaan sebagai satpam. Setelah punya anak, mereka semakin harmonis. Tapi setelah mereka tinggal di rumah sendiri, Johan menjadi sering banyak protes. “Begini salah, begitu salah, dia marah-marah terus,” katanya.
Setiap pulang kerja, Johan selalu menunjukkan raut wajah cemberut. Setiap melihat Neng pun, ia langsung buang muka. Maka saat tidur seranjang saja, mereka saling punggung-punggungan. “Saya tersiksa banget, sumpah deh,” keluhnya.
Sampai suatu hari, Neng kedatangan saudara jauhnya yang juga seorang ustaz, saudaranya itu mampu melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang sembarangan. “Saya dikasih tahu, katanya suami saya tuh dikirim mahluk gitu yang tujuannya buat ngehancurin rumah tangga,” terangnya.
Saat itulah Neng disarankan untuk rutin berzikir dan melakukan puasa Senin dan Kamis selama setahun. Semua itu ia lakukan dengan penuh kesabaran, sampai akhirnya, perlahan suaminya mulai kembali bersikap seperti semua. “Alhamdulillah sekarang kita harmonis lagi,” katanya.
Duh, syukurlah, semoga enggak ada yang gangguin lagi ya Teh. Amin. (drp/air)