SERANG – Pasca penangkapan empat terduga teroris di Kampung Curug, Kelurahan Setu, Kecamatan Babakan, Kota Tangerang Selatan kemarin, Rabu (21/12), Polda Banten akan memperketat pengamanan di Banten khususnya pada masa perayaan natal dan tahun baru.
Kasat Brimob Polsa Banten GM Putra AJ mengatakan, penangkapan yang berujung tewasnya tiga dari keempat terduga teroris tersebut mengharuskan aparat kepolisian lebih waspada terhadap ancaman tindakan teror.
“Kita tidak mau bermain-main, kemarin di Tangsel. Artinya kita harus tetap waspada, dengan adanya sel-sel teroris tidak diketahui tempatnya, otomatis kita waspada penuh, istilahnya sudah kuda-kudanya,” ujarnya, Kamis (22/12).
Pihak kepolisian menurut Putra akan melakukan operasi dengan skala besar pada malam perayaan natal dan melakukan sterilisasi gereja dengan menerjunkan 200 personel. Selain itu, polisi pun akan menerjunkan tim penjinak bom, dua kendaraan penjinak bom, dua kendaraan anti teror, dan peralatan elekteonik lainnya.
“Nanti ada petugas juga yang ditempatkan di pintu masuk gereja yang bertugas memeriksa satu persatu barang bawaan jamaah yang akan masuk kedalam gereja. Yang kita khawatirkan ada orang yang membawa bom masuk ke gereja, tahu-tahu meledak. Itu sudah diantisipasi, untuk memberikan kenyamanan pada umat kristiani saat beribadah,” pungkanya.
Sebelumnya, Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, untuk mengamankan perayaan natal dan tahun baru, Polda Banten menerjunkan 1.209 personel yang disebar di seluruh daerah di Provinsi Banten. Jumlah personel tersebut tidak termasuk personel khusus, yang akan diterjunkan jika keadaan diperkirakan tidak kondusif.
“Untuk pasukan khusus dari brimob sebanyak dua kompi, lalu sabara dua kompi,” ujarnya.
Untuk pengawalan perayaan natal, lanjut Sigit, pihak kepolisian akan menerjunkan personel disetiap gereja yang ada di Provinsi Banten, jumlah personel yang akan diterjunkan disetiap gerejanya disesuaikan dengan kondisi daerah letak gereja tersebut.
Selain itu, Polda pun akan menggelar Operasi Lilin Kalimaya dari 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017 dengan bekerjasama dengan satuan TNI, dan sejumlah stake holder. Menurutnya, operasi ini mengedapankan tindakan pencegahan dan pengawasan yang didukunv kegiatan intelijen, penegakan hukim yang profesional dan pengendalian sosial yang bersifat kuratif didalam mengeleminir setiap gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat.
“Operasi ini dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat lada perayaan natal dan tahun baru 2017,” ujarnya.
Sigit melanjutkan, selain menitikberatkan pada antisipasi berbagai potensi gangguan Kamtibmas dan kemanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas, Operasi Lilin Kalimaya tahun ini pun fokus pada antisipasi penanggulangan ancaman terorisme dan konflik sosial bernuansa SARA yang berpotensi menimbulkan tindakan anarkis. (Bayu)