SERANG – Tiga pasangan calon walikota dan wakil walikota Serang berkomitmen untuk mengoptimalkan layanan pendidikan dan akses kesehatan bagi warga Kota Serang. Mereka menegaskan siap untuk membawa perubahan di ibukota Provinsi Banten ini.
Hal itu mengemuka saat debat terbuka dengan tema pendidikan dan kesehatan di Ballroom Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang, tadi malam. Debat terakhir ini disiarkan langsung oleh Banten Raya TV.
Pasangan calon walikota dan wakil walikota nomor urut satu, Vera Nurlaela-Nurhasan, dalam pemaparannya mengatakan, pendidikan merupakan investasi panjang. Vera mengibaratkan, pendikan itu ibarat investasi yang akan menjadi besar. Investasi tidak bisa dirasakan langsung dalam lima tahun. “Karena itu pendidikan harus dilakukan oleh seluruh pemimpin, pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga keluarga,” ujar Vera.
Kata dia, hal utama yang akan dilaksanakan jika terpilih menjadi walikota akan melakukan perbaikan manajemen pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan harus dilakukan dengan manajemen yang baik. “Sebetulnya permasalahan pendidikan dan kesehatan yang perlu menjadi perhatian adalah akses manajemen dan mutu pendidikan maupun kesehatan,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya mempersiapkan program Serang Belajar. Itu merupakan pemerataan guru di sekolah sehingga akses dan mutu harus sama di semua daerah. “Pendidikan hal utama bagi peningkatan kualitas hidup generasi muda,” terangnya.
Di bidang kesehatan, lanjut Vera, mempunyai program Ketuk Pintu. Petugas datang langsung ke rumah warga kemudian bertanya apakah warga mempunyai masalah gizi atau masalah lain. “Ini akan efektif untuk memberikan akses kesehatan bagi masyarakat,” katanya.
Senada dikatakan Vera, calon wakil walikota Serang nomor urut 1 Nurhasan mengatakan, dengan program Serang Pintar dan Serang Belajar maka ada keterlibatan guru. “Kami juga ada penyetaraan baik fasilitas maupun kualitas pendidikan,” katanya.
Di bidang kesehatan, kata dia, berkomitmen meningkatkan pelayanan untuk masyarakat, salah satunya dengan memperdayakan posyandu di Kota Serang.
Sementara itu, pasangan calon walikota dan wakil walikota Serang nomor urut 2 dari jalur independen, Samsul Hidayat-Rohman juga berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang meluas dengan bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) dan bantuan pesantren dan madrasah diniyah. “Kami juga akan menjamin warga dhuafa (kurang mampu-red),” katanya.
Samsul Hidayat mengaku, prihatin dengan kondisi pendidikan di Kota Serang. Berdasarkan data yang diterimanya bahwa angka putus sekolah tingkat sekolah dasar di Kota Serang sebanyak 513, tingkat SLTP 133, dan SLTA 113. “Kami akan menggulirkan dana BOS daerah sebagai tambahan BOS pusat, kemudian kita perlu memerhatikan pendidikan agama karena akan memberikan dana pesantren, beasiswa yatim dan siswa berprestasi,” terangnya.
Di bidang kesehatan, kata dia, pihaknya melihat masih banyak warga yang mengalami gizi buruk, karena itu ke depan perlu ada jaminan kesehatan bagi warga tidak mampu. “Kita akan akreditasi puskesmas karena dari 16 hanya 3 yang terakreditasi, kita juga akan mengadakan puskesmas keliling,” ujarnya.
Calon wakil walikota Rohman menambahkan, jumlah tenaga medis tidak sesuai dengan rasio jumlah penduduk. Ke depan ia akan mengadakan rekrutmen SDM baik dokter maupun bidan sehingga seluruh puskesmas memiliki SDM yang baik. “Selanjutnya tidak hanya jumlah tapi juga kompetensi, mereka harus dilatih. Kami juga akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Serang. Bidan dan dokter harus ramah,” katanya.
Sementara itu, pasangan calon walikota dan wakil walikota Serang nomor urut 3 Syafrudin-Subadri Usuludin mengatakan akan menggulirkan program pembangunan yang berkelanjutan. Kata Syafrudin, program pendidikan penting untuk pemerataan sumber daya manusia (SDM) di Kota Serang.
Program yang akan digulirkan antara lain memberikan beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi, meningkatkan kompetensi guru dan membangun serta merehab sekolah, memberikan bantuan kepada sekolah swasta, madrasah dan pesantren. Kemudian juga akan melakukan pembatasan zonasi sekolah negeri. “Sehingga ke depan tidak ada sekolah swasta kekurangan siswa,” kata Syafrudin. Ia meyakini bahwa dengan pendidikan, SDM Kota Serang akan meningkat.
Untuk bidang kesehatan, calon wakil walikota Serang Subadri Usuludin menambahkan, Kota Serang perlu mempunyai puskesmas dan rumah sakit yang bermutu baik. “Tentu dengan adanya puskesmas, meskipun belum sepadan dengan jumlah kecamatan tentu memberikan kemudahan bagi masyarakat Kota Serang,” katanya. Kata mantan Ketua DPRD Kota Serang ini, dengan memberikan pelayanan kesehatan terbaik maka akan tercipta SDM yang mumpuni.
Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin mengatakan, debat publik terakhir ini benar-benar dimaksimalkan oleh masing-masing pasangan calon. Ia juga senang, debat terakhir berlangsung lancar.
Heri mengatakan, mulai 24-26 Juni merupakan masa tenang. “Kami berharap semua pihak meminta doa kepada Sang Pencipta agar terhindar dari huru-hara dan fitnah. Karena pilkada menentukan kemajuan Kota Serang ke depan,” terangnya.
Sementara pantauan Radar Banten di lokasi debat, masing-masing pasangan calon membawa pendukung. Mereka memberikan semangat kepada pasangan calon masing-masing dengan yel-yel khas. Debat berlangsung semarak namun tertib. Pihak keamanan yang melibatkan Polri dan TNI mengawal ketat proses debat terbuka ini. (Fauzan D/RBG)