SERANG – Pengurus Provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (Pengprov PBVSI) Banten mulai mempersiapkan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banten 2018. Pengprov PBVSI akan melibatkan tim dari pusat (PB PBVSI) agar pelaksanaan pertandingan cabang olahraga (cabor) bola voli Porprov V Banten 2018 mendapatkan bibit-bibit potensial.
Ketua Pengprov PBVSI Banten Teten Hertiaman mengatakan, keterlibatan tim dari pusat lebih kepada urusan nonteknis pra pertandingan. “Kami sudah komunikasi dengan pusat dan minta pusat mengutus tim sebagai technical delegate (TD). TD nanti fungsinya sebagai tim verifikasi dan pengabsahan atlet. Kami melihat tugas TD sangat penting sehingga harus melibatkan dari pusat,” kata Teten kepada Radar Banten, Selasa (18/4).
Teten menambahkan, dengan melibatkan TD dari pusat bukan berarti pihaknya meragukan kualitas sumber daya manusia (SDM) cabor bola voli yang ada di Banten. “Kalau TD dari salah satu daerah di Banten, kami khawatir akan terjadi kericuhan. Takut tidak netral nanti. Pastinya mereka akan menonjolkan kedaerahan masing-masing. Kalau TD dari pusat atau dari luar Banten, mereka tentunya tidak ada kepentingan sehingga dipastikan bebas kecurangan,” imbuhnya.
Hal ini dilakukan, lanjutnya, untuk menghindari kecolongan pemain siluman dari luar Banten. Sekarang setiap daerah lebih mengutamakan prestise, bukan prestasi. Kasihan daerah yang benar-benar melakukan pembinaan dan akhirnya dicurangi daerah yang ingin prestasi instan.
“Atau dicurangi daerah yang berduit dengan mendatangkan atlet luar daerah. Kasihan potensi atlet asli putra daerah Banten. Kami belajar dari pengalaman di porprov-porprov lalu, banyak atlet hebat yang muncul dari setiap cabor, tapi waktu dipanggil memperkuat Banten di Pra-PON atau PON, ternyata atlet tersebut sudah pulang ke daerah asalnya atau bukan domisili di Banten. Kalau seperti ini terjadi, yang rugi adalah Banten,” tegas pria yang juga Kepala Dispora Cilegon itu.
Sekretaris Umum Pengprov PBVSI Banten Dedi Rismunandi menyatakan, langkah yang diambil pengprov menyikapi kekhawatiran kabupaten kota se-Banten akan bermunculan atlet siluman di porprov nanti.
“Kami harus memproteksi dari awal agar kekhawatiran itu tidak terjadi. Kami minta tim dari pusat yang benar-benar hapal asal usul atlet. Tugas TD nantinya bukan hanya memeriksa kelengkapan persyaratan atlet saja, tapi juga menelusuri asal usul atlet. Kalau memang ada surat mutasinya, ya harus jelas hitam di atas putih serta surat komitmen membela Banten di bebagai event bila dipanggil nantinya. Kita juga akan bekerja sama dengan pusat untuk membuat sanksi apabila atlet itu ingkar dengan perjanjiannya. Bisa saja sanksinya berupa larangan tampil di event nasional atau lainnya,” ucapnya. (Andre Adisas Putra/Radar Banten)