SERANG – Pengejaran pelaku teror pelemparan batu di Tol Tangerang-Merak membuahkan hasil. Polisi mengamankan lima anak baru gede (ABG) yang diduga melakukan aksi teror. Mereka diamankan di dua tempat berbeda yakni di Kawasan Modern Cikande dan Desa Bandung, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Sabtu (30/6).
“Sudah kita amankan pelakunya, ada lima orang. Mereka statusnya sudah tersangka,” kata Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Indra Gunawan kepada Radar Banten, Minggu (1/7).
Teror yang terjadi di KM 49,50 Tol Tangerang-Merak Rabu (27/6) malam, itu merusak tujuh kendaraan yang tertimpa bongkahan batu sebesar buah kelapa. Lima pengendara mengalami luka-luka. Korban terkena pecahan kaca depan mobil dari lemparan batu. Batu dilempar dari atas jembatan overpass di daerah Cikande, Kabupaten Serang.
Setelah mengumpulkan keterangan dari para korban, polisi menyebar tim di lokasi kejadian. Berbekal keterangan yang ditambah kesaksian warga di sekitar lokasi, polisi mengidentifikasi sejumlah nama yang diduga menjadi pelaku teror.
Hasilnya, polisi meringkus lima orang yang menjadi dalang teror. Kelimanya yakni Belu Susanto, Rady, Sahroni, Salim, dan Wika Suandira. Mereka merupakan ABG yang masih berumur 18 tahun dan tinggal tidak jauh dari lokasi pelemparan batu.
“Dalam kesehariannya, mereka ini sering menongkrong dan minum minuman keras di lokasi bersama teman-teman gengnya. Tinggalnya di seputaran Desa Bekung dan Songgom,” ujar Indra.
Berdasarkan pengakuan tersangka, lanjut Indra, mereka melakukan aksi teror karena iseng. Batu yang digunakan juga berasal dari material proyek pembangunan jalan yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Ditambah, lokasi overpass kondisinya sepi. Jika malam, jalan yang masuk kawasan Cikande gelap gulita.
“Pengakuan mereka, motifnya karena iseng. Batunya juga diambil dari situ. Dilempar lewat celah. Mereka melemparnya satu-satu,” tutur Indra.
Selain mengamankan tersangka, turut diamankan barang bukti lain berupa dua batu berukuran besar yang digunakan dalam aksi teror tersebut. Polisi juga memastikan akan terus mengusut kasus ini, untuk mencari keterlibatan pelaku lain.
“Mereka secara sadar sudah mengaku melempar batu ke jalan tol. Pengakuan mereka sudah dua kali. Makanya, kita kembangkan lagi walaupun motifnya murni iseng,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Banten Whisnu Caraka. Menurutnya, kasus ini masih perlu pengembangan untuk mengungkap sejumlah bukti-bukti lainnya terkait kasus teror. “Termasuk ada potensi tersangka baru dan motifnya gimana, ini masih pengembangan. Kalau sudah valid infonya, kita akan kabarkan lagi,” pungkasnya. (Rifat A/RBG)