CILEGON – Permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama, jumlah pemohon paspor pada Juni tahun ini dengan tahun lalu juga lebih rendah.
Menurut data Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon hingga akhir Juni 2017 pemohon paspor hanya berjumlah 292 orang. Sedangkan untuk pemohon paspor pada Juni 2016 tercatat 369 orang.
Kepala Sub-Seksi (Kasubsi) Informasi Keimigrasian (Infokim) Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon Mahesa Abdurahim mengatakan, pengajuan pemohon paspor di kantor imigrasi memang terbilang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.
“Kadang banyak yang membuat paspor kadang juga sedikit, pokoknya tidak bisa diprediksikan jumlah pasti per harinya berapa,” katanya kepada Radar Banten saat ditemui di ruangannya, Jumat (14/7).
Jika melihat dari pola warga Cilegon sejak tahun lalu, Mahesa memprediksi penurunan pemohon paspor terjadi pada Ramadan dan setelah Idul Fitri. “Tahun lalu Juli dan Agustus juga sama sedikit yang mengajukan permohonan paspor, saat itu kan puasa bulan Juli dan Lebarannya Agustus,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mahesa menyebutkan, Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon lebih banyak digunakan warga sekitar untuk mengajukan paspor untuk pergi haji atau umrah. “Selama ini pengajuan paspor di luar tujuan umrah dan haji lebih sedikit,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubsi Status Keimigrasian (Statuskim) Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon Satrio Mukti Utomo mengatakan, saat mendekati musim haji biasanya pemohon paspor di kantor imigrasi mengalami lonjakan. Kata dia, kebanyakan pemohon bahkan mengajukan paspor dikoordinasi oleh travel.
Pasca-musim haji, lanjut Satrio, lonjakan pemohon paspor juga akan terjadi satu hingga dua bulan setelahnya. “Habis musim haji, biasanya warga masih banyak yang membuat paspor untuk umrah,” ujarnya singkat. (Alwan/RBG)