TANGERANG – Kepala Desa (Kades) Dukuh, Kecamatan Cikupa, Ahmad Nuryadi bertekad untuk merampungkan semua pembangunan fisik di desanya tahun ini. Program pembangunan infrastruktur ini merupakan lanjutan program tahun 2018.
Pembangunan infrastruktur jalan dengan paving block dan rabat beton, serta saluran pembuangan air limbah (SPAL) menjadi prioritas program Pemerintah Desa Dukuh sejak 2017 (lihat grafis). Akses jalan menuju desa ini, menurut Ahmad Nuryadi, menjadi alasan utama pihaknya fokus pada pembangunan jalan. Dengan dana APBDes Dukuh, satu per satu ruas jalan lingkungan disasar.
”Saya belum membagi fokus untuk program yang lain. Karena banyak akses jalan menuju ke sini (Desa Dukuh-red) yang belum dibangun dengan baik. Kalau jalannya enggak bagus, kan kegiatan perekonomian masyarakat juga pasti terganggu,” ungkap Ahmad Nuryadi kepada Tim Saba Desa Radar Banten pada Jumat (5/4) lalu.
Karenanya, program pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas tahun 2018. Pemerintah Desa Dukuh telah memprogramkan beberapa pembangunan fisik di desanya (lihat grafis). Meskipun, diakui Ahmad Nuryadi, program pembangunan tahun 2018 tersebut belum bisa rampung. ”Akan dilanjutkan tahun ini dan harus selesai,” tegasnya.
Program lanjutan itu meliputi perbaikan jalan dan pembangunan SPAL di Kampung Pabuaran, Kampung Dukuh, dan Kampung Lamporan. Soal program pemberdayaan masyarakat, Ahmad Nuryadi menjelaskan, pihaknya telah membentuk badan usaha milik desa (BUMDes) dan pelatihan pengelolaan sampah pada 2018. Program pemberdayaan masyarakat tahun 2017, di antaranya, pembinaan organisasi PKK, peningkatan wawasan kerukunan umat beragama, pembinaan pemuda dan olahraga.
”Pengurus BUMDes-nya sudah dibentuk, tapi rencana usahanya belum. Sekarang, masih tetep fokus sama infrastruktur. Nanti kalau infrastruktur sudah selesai, barulah kita beralih ke perekonomian,” tuturnya.
Pernyataan Ahmad Nuryadi dibenarkan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dukuh Andi Hasyim. Andi menilai Kepala Desa Dukuh sebagai sosok yang tidak mau menunda pekerjaan. Makanya, program pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Desa Dukuh dianggap tidak pernah meleset dari estimasi waktu pengerjaannya. Sebab, pemerintah desa selalu melibatkan aparatur desa dan masyarakat Dukuh.
”Pak Lurah (Ahmad Nuryadi-red) tuh pengennya setiap perangkat desa tahu apa saja kegiatan yang dilaksanakan desa (Pemerintah Desa Dukuh-red). Ya program-programnya gitu. Terutama masalah pembangunan fisik. Itu supaya enggak ada salah paham. Ya siapa tahu juga, misal Pak Lurah lagi enggak ada di tempat, kan kita bias bantu kasih penjelasan kalau ada tamu dari instansi pemerintah lain,” tutur Andi. (pem/rb/sub)